Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Usai Jenguk Korban Kapal Zahro di RSPAD, Menhub Akan ke RS Polri

Setelah dari RSPAD Gatot Subroto, Budi rencananya juga akan mengunjungi keluarga korban yang meninggal di RS Polri Kramat Jati, Jakarta

Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Usai Jenguk Korban Kapal Zahro di RSPAD, Menhub Akan ke RS Polri
Tribunnews.com/Adiatmaputra
Menteri Perhubungan Jenguk Korban Kapal Zahro di RSPAD Gatot Subroto 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sudah selesai mengunjungi korban kebakaran kapal Zahro Express di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. Butuh satu jam untuk Budi menyambangi para korban.

Setelah dari RSPAD Gatot Subroto, Budi rencananya juga akan mengunjungi keluarga korban yang meninggal di RS Polri Kramat Jati, Jakarta. Budi ingin menyapa dan memberi semangat kepada para keluarga korban akibat kecelakaan kapal Zahro Express, Minggu (1/1/2017).

"Rencananya mau ke RS Polri Kramat Jati," ujar Kapuskom Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan kepada Tribunnews.com, di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (2/1/2017).

Budi tiba pukul 11.35 WIB dengan mengendarai mobil dinasnya. Budi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang ditemani oleh Kapuskom Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan.

Turun dari mobil, Bambang langsung berjalan menuju UGD RSPAD. Mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II itu tidak memberikan pernyataan apapun kepada awak media.

Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, berdasarkan laporan yang diterima oleh Dirjen Hubla, Surat Persetujuan Berlayar (SPB) KM Zahro Express dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke dan dinyatakan laik laut untuk berlayar.

Kapal tersebut yang dibuat tahun 2013 berbahan Fiberglass tersebut dinyatakan laiklaut dengan sertifikat keselamatan yang dikeluarkan oleh KSOP Muara Angke yang masih berlaku sampai dengan Juni 2017. ‎Saat kejadian pun kondisi cuaca di wilayah perairan Kepulauan Seribu sedang normal. Lokasi kejadian tepatnya di 06 04' 776" S / 106 46' 243" E.

Berita Rekomendasi

Dugaan sementara, insiden itu kemungkinan besar akibat konsleting listrik di ruang mesin. Diasumsikan mesin kapal tersebut meledak kemudian terbakar di kamar mesin yang di dalamnya terdapat tangki bahan bakar.

Kapal penumpang berbobot 106 GT dengan tanda selar 6960/Bc tersebut mengangkut sekitar 244 orang, termasuk 6 orang Anak Buah Kapal (ABK). Sedangkan kapasitas kapal mencapai 285 orang.

Dari jumlah tersebut, dilaporkan korban meninggal berjumlah 23 orang dengan rincian 20 orang terbakar yang saat ini sudah dibawa ke RS POLRI, 3 orang meninggal karena terjun ke laut, 2 orang dibawa ke RS. Atmajaya dan 1 orang ke RS. Pluit

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas