Perlu Tidaknya Memindahkan Ibu Kota
Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran, menanggapi serius terkait wacana yang kembali muncul, rencana pemindahan Ibu Kora.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran, menanggapi serius terkait wacana yang kembali muncul, rencana pemindahan Ibu Kora.
Bahkan, Sugianto mengaku sudah mencadangkan lahan hingga 500 ribu hektare untuk lokasi ibu kota pemerintahan RI tersebut.
Ini pembicaraan serius saya dengan Presiden, beliau hingga dua kali minta ketegasan saya soal itu. Kami sudah siapkan lahannya di Palangkaraya, Katingan dan Gunungmas," ujar Sugianto, Senin (2/1/2017) lalu.
Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna menilai, wacana ini bisa menjadi solusi jangka panjang yang efektif untuk memperlihatkan visi pemerintah di masa depan.
"Jakarta punya masalah terlalu berat. Daya dukung dan daya tampung. Fungsi kota berkelanjutan tidak bisa berjalan dengan maksimal," kata Yayat, Jumat (13/1/2017).
"Jika mau, dipindah ke Kalimantan. Itu simbol untuk memperlihatkan keseriusan Pemerintah mengatasi ketimpangan timur dan barat. Redistribusi itu perlu. Masa depan Indonesia itu harus berada di luar Jawa," tambahnya.
Dirinya yakin, perekonomian di pulau Sumatera, Jawa, dan Bali tidak terlalu tergantung kepada campur tangan pemerintah. Pemerataan menjadi pekerjaan rumah yang sangat penting.
Sementara pemindahan Ibu Kota kerap menjadi wacana, menurutnya, faktor utama yang menghalangi realisasinya adalah political will dari elit nasional.
"Menunjuk Ibu Kota itu butuh undang-undang. MPR harus setuju semua. Kalau elitnya serius, itu pasti bisa dilakukan bersama-sama," kata Yayat.