Kepada Anies, Warga Kebon Kosong Mengeluh Sulit Mengurus KJP
Warga bernama Agung Rahardjo itu mengatakan sangat sulit mengurus dan menggunakan KJP plus bagi anaknya.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepada Calon Gubernur Anies Baswedan yang sedang berkampanye di wilayah tersebut, Kamis (19/1/2017), warga Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat mengeluhkan sulitnya mengurus Kartu Jakarta pintar (KJP) plus selama ini.
Warga bernama Agung Rahardjo itu mengatakan sangat sulit mengurus dan menggunakan KJP plus bagi anaknya.
"Kemarin saya cek di buku tabungan anak saya ada saldonya. Tapi begitu dicek di ATM saldo eggak ada duitnya," ujar Agung kepada Anies.
Baca: Survey Poltracking Sebut Kenaikan Elektabilitas Anies-Sandi Paling Signifikan
Hal tersebut, menurut Agung, membuat dirinya selalu kesulitan bila menjelang ujian dan tahun baru ajaran sekolah.
Di waktu tersebut, kebutuhan anak sangatlah tinggi.
"Menyulitkan orang tua, yang ujung-ujungnya ke pegadaian lagi," paparnya.
Mendengar keluhan tersebut, Anies mengaku dirinya akan menyederhanakan proses untuk mendapatkan dan menggunakan KJP plus.
Baca: Lima Strategi Anies Optimalisasi Transportasi Publik
Nantinya, menurut Anies, para orang tua tidak perlu membuat laporan yang rumit mengenai penggunaan KJP.
"Namanya bantuan justru harusnya mempermudah bukan mempersulit," kata Anies.
Selain itu, menurutnya bila terpilih sebagai gubernur pendataan KJP tidak akan hanya dari sekolah tapi akan melibatkan Rukun tetangga (RT) tempat tinggal warga.
Karena Anies yang mengetahui kondisi warga yang sebenarnya adalah RT.
"Selain itu guru tidak perlu lagi bolak balik ke lingkungan warga untuk mengurusi masalah KJP, karena tugas guru itu adalah mendidik," pungkas Anies.