Ketika PSI Bandingkan Wajah Jakarta Sebelum dan Setelah Ahok Cuti Jadi Gubernur
Minggu (22/1/2017) siang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak para pewarta untuk melihat-lihat dua lokasi keramaian di Kota Jakarta.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Minggu (22/1/2017) siang, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengajak para pewarta untuk melihat-lihat dua lokasi keramaian di Kota Jakarta.
Lokasi pertama di Pasar Tanah Abang dan lokasi berikutnya di Kawasan Kota Tua Jakarta.
Kedua lokasi itu menurut Sekjen PSI, Raja Julian Antoni dipilih karena yang paling terlihat perbedaannya sebelum dan sesudah Jakarta tidak dipimpin Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) karena cuti kampanye.
Tim berjalan dari Markas PSI yang terletak di jalan Wahid Hasyim, Jakarta menuju Pasar Tanah Abang.
Dalam perjalanan, Sekjen PSI, Raja Juli Antoni mengatakan bahwa saat ini kondisi pasar tidak sebaik saat Ahok menjabat.
Seraya menunjuk pedagang kaki lima yang berada di trotoar, Raja mengklaim bahwa saat Ahok menjabat, tidak ada PKL yang bisa mendiami trotoar tersebut.
"Kemarin ini pas Pak Ahok menjabat, tidak ada itu pedagang yang berani di trotoar, sekarang lihat, banyak sekali," katanya.
Begitu juga dengan petugas Satpol PP dikritik olehnya karena hanya berdiam diri tidak menertibkan kondisi tersebut.
"Itu lihat, petugasnya juga diam saja. Tidak mengambil sikap apa-apa," kata Raja.
Saat dikonfirmasi kepada petugas Satpol PP yang ditunjuk Raja, petugas itu mengaku bahwa suasana PKL itu sudah lama dan sulit untuk ditertibkan.
"Ini sudah lama begini. Mau bagaimana? Sama-sama cari makan, yang penting aman saja," ucap Petugas Satpol PP kepada Tribunnews.
Tak lama, perjalanan kemudian diteruskan ke Kawasan Kota Tua Jakarta.
Di sana, Andi melihat banyak kendaraan yang diparkir secara sembarangan dan tidak pada tempat parkir yang disediakan.