Djarot: Kita Bukan Aladin dan Bandung Bondowoso yang Bisa Sekejap Bangun Seribu Candi
"Saya tidak tahu ya, kita kan bukan Aladin, bukan kalau dalam cerita pewayangan itu Bandung Bondowoso yang bisa membangun seribu candi,"
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan dirinya dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membutuhkan proses untuk membenahi Jakarta.
Ia menyadari dalam melakukan perubahan tersebut membutuhkan waktu dan proses yang tidak sebentar.
"Ada harapan, tapi kami menyadari bahwa itu tidak bisa seketika, semuanya jadi butuh proses, butuh waktu ya," ujar Djarot, usai blusukan di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, Senin 30/1/2017).
Baca: Ketika Ahok Ajak Bicara Farida Seorang Warga Pulau Kelapa yang Mengenakan Kaos Agus-Sylvi
Mantan Wali Kota Blitar itu menegaskan ia dan Ahok bukan Aladin dan tokoh pewayangan Bandung Bondowoso yang bisa mengubah atau menyempurnakan sesuatu dalam sekejap.
"Saya tidak tahu ya, kita kan bukan Aladin, bukan kalau dalam cerita pewayangan itu Bandung Bondowoso yang bisa membangun seribu candi," kata Djarot.
Menurutnya, dirinya dan Ahok merupakan manusia biasa yang membutuhkan waktu dalam membangun ibu kota agar menjadi kota yang lebih baik melalui program-program yang berkelanjutan.
Baca: Agus Yudhoyono: Kalau Suka Menggusur Tidak Usah Jadi Pemimpin
"Kita manusia biasa yang butuh waktu dan proses, lima tahun tidak cukup, makanya ini harus ada satu garis-garis haluan Jakarta dua puluh hingga tiga puluh tahun itu kayak apa yang konsisten," jelas Djarot.
Kendati demikian, ia pun tidak menyangkal bila nantinya akan ada perubahan saat terjadi pergantian pejabat.
Biasanya, kata Djarot, akan terjadi pula perubahan kebijakan meskipun kebijakan yang lama merupakan yang terbaik bagi suatu wilayah.
Baca: Lelah Diperiksa Polisi, Sylviana Murni: Kalau Mau Naik Kelas Harus Lulus Ujian
"Nah umumnya di kita itu biasanya kalau ganti pejabat, kebijakan lama dilanjutkan dia nggak mau, dia mau baru lagi," katanya.
"Padahal kalau menurut kami, sekarang ini kalau kita lihat, Jakarta on the track gitu loh, jangan balik lagi," tambah Djarot.