Ahok: Janganlah Jadi Gubernur yang Merusak Aturan
"Kami bukan jual program. Kami ubah jadi taman kelas internasional," tambah Ahok.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menunjukkan foto Kalijodo saat penutupan debat cagub-cawagub DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Foto itu menunjukkan situasi Kalijodo saat ini yang telah menjadi taman.
"Ini gambar dipikir di luar negeri. Bukan, ini di Kalijodo tempat perempuan diperdagangkan, narkoba diedarkan dan anak-anak diperkerjakan," kata Ahok.
"Kami bukan jual program. Kami ubah jadi taman kelas internasional," tambah Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengibaratkan memimpin Jakarta dengan hubungan orangtua dengan anak-anak.
Ahok bersama Djarot membuat peraturan agar anak sehat, di-didik dan memiliki karekter serta budi pekerti.
"Tapi paslon (pasangan calon) 1 dan 3 ibarat om tante datang ke rumah. Dia ingin dapat simpati anak-anak kita semua dibolehin," kata Ahok.
Ahok mencontohkan pasangan Agus-Sylvi yang memiliki program Rp1Miliar untuk satu RW.
Kemudian pasangan Anies-Sandi yang memberikan rumah murah. Padahal harus menyicil Rp 800ribu yang dinilai berat bagi warga berpendapatan pas-pasan.
"Janganlah mau jadi gubernur ibarat om dan tante merusak aturan yang dibuat orangtua. Mendidik susah, membangun mudah. Kami ingin warga DKI yang kami didik jangan dirusak karena ingin jadi gubernur," kata Ahok.