Ada Massa Aksi 112, Pasangan Pengantin Ini Harus Dikawal ke Gereja Katedral
Asido menyatakan tidak bisa menunda waktu pernikahan karena sudah direncanakan sejak berbulan-bulan yang lalu.
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Solidaritas antar umat beragama tertampak saat Aksi 112 berlangsung.
Seorang pasangan beragama nasrani yang hendak melaksanakan pernikahan di Gereja Katedral diberikan pengawalan oleh sejumlah peserta aksi damai.
Kerumunanan massa yang sudah memadati kawasan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral yang ada di seberangnya membuat pasangan Asido dan Felicia cukup kesulitan menembus kerumunan massa.
Lantas sejumlah massa aksi yang menyadari pasangan tersebut kesulitan menuju ke gereja langsung mengawal mereka beserta keluarganya menuju Katedral.
Asido menyatakan rasa terimakasihnya kepada massa aksi yang memiliki toleransi yang luar biasa, kendati dirinya mengaku sedikit terganggu.
"Ya terganggu sih. Tapi saya merasa aksistis dengan aksi ini, sangat toleransi, dan saya di kawal dengan massa sampai sini," kata calon pengantin pria, Asido di Gereja katedral, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Sabtu (11/2).
Asido menyatakan tidak bisa menunda waktu pernikahan karena sudah direncanakan sejak berbulan-bulan yang lalu.
Oleh karena itu ia bersama pasangannya terpaksa tidak mengubah jadwal pernikahan.
"Ya ini jalan Tuhan mas, kita sudah dijadwalkan di sini, hari ini ya gimana," ungkap Asido.
Keluarga mempelai menyatakan harus memarkirkan kendaraannya sejauh 200 meter dari Gereja Katedral.
Kendaraan terpaksa ditaruh di bibir jalan di sekitar Lapangan Banteng.
"Keluarga juga tidak merasa terganggu," ujarnya.
Tadi kita parkir lumayan jauh, ada 200 meter dari sini," ujarnya.