Pelaku Tawuran Bawa Celurit dan Samurai: Dua Tewas, Polisi Pun Tembakkan Gas Air Mata
Dua pemuda tewas. Dalam tawuran kali ini, kondisi mencekam sangat terasa.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ratusan warga Manggarai, Tebet, Jakarta Selatan, terlibat tawuran dengan warga Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat di sekitar Jalan Tambak, yang merupakan perbatasan kedua wilayah tersebut, Senin (6/3/2017) sore.
Peristiwa ini merupakan tawuran lanjutan dari kejadian yang sama sehari sebelumnya.
Pada Minggu (5/3/2017) sore di jam yang sama, kedua kubu terlibat tawuran yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa di pihak warga Manggarai.
Dua pemuda tewas. Dalam tawuran kali ini, kondisi mencekam sangat terasa. Puluhan kali bunyi letusan petasan dan bom molotov terdengar bersahut-sahutan.
Baca: Polisi Bubarkan Tawuran: Jalan Tambak Kembali Dibuka Batu dan Pecahan Botol Berserakan
Selain itu, tidak terhitung batu dan benda-benda lainnya yang beterbangan di udara.
Berdasarkan pantauan Warta Kota di wilayah Pegangsaan, tak jauh dari Pintu Air Manggarai, sejumlah driver ojek online tampak melarikan seorang pemuda dari lokasi kejadian.
Bagian wajah pemuda itu tampak berlumuran darah.
Tak lama setelah tawuran ini pecah, puluahan polisi dari Polsek Metro Tebet dan Polsek Metro Menteng sebenarnya telah sigap dan cepat tiba di lokasi kejadian untuk membubarkan warga.
Berkali-kali polisi menembakkan gas air mata ke dua arah kubu yang bertikai.
Namun, tindakan itu tidak dihiraukan warga.
Warga sebelumnya telah bersiap dengan mengoleskan pasta gigi di bagian wajah untuk menghindari sengatan gas air mata.
"Mundur. Semua mundur!" ujar Kapolsek Metro Menteng, AKBP Ronald A Purba kepada warga Pegangsaan.
Akan tetapi, suara tembakan tidak diindahkan warga. Warga tetap mencoba merangsek untuk menyerang kubu Manggarai.
Begitu pun sebaliknya. Bahkan, para pemuda tampak santai saja menenteng berbagai senjata tajam, seperti samurai, celurit, dan golok di dekat polisi.