''Bilang Dek, Kamu Sayang Papa. Selamat Tinggal Pa''
Istri Indra sapaan Pahinggar tampak menggendong anak laki-lakinya yang paling bungsu sambil menaburkan bunga ke Makam suaminya.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Hujan iringi pemakaman Indra
Hujan rintik-rintik mengiringi pemakaman jenazah Pahinggar Indrawan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Jeruk Purut, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.
Jenazah tiba sekitar pukul 12.45 WIB, menggunakan ambulans Rumah Sakit Pusat Pemerintah Fatmawati.
Sebelumnya pihak keluarga telah menunggu sejak pukul 11.00 WIB.
Tampak hadir istri Pahinggar dan keempat anaknya ketika jenazah Indra tiba.
Orangtua Indra tampak hadir dan melihat prosesi pemakaman anaknya sambil duduk di bangku samping kuburan.
Pahinggar Indrawan yang biasa dipanggil Indra (35) mengakhiri hidupnya secara mengenaskan.
Dia memilih gantung diri. Tragisnya, itu dilakukannya secara Live di sosial media, Facebook.
Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Selatan Komisaris Purwanta mengatakan, Pahinggar tewas sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat (17/3/2017).
Sebelum meninggal dunia, Pahinggar menyiarkan secara langsung kematiannya di Facebook.
Pahinggar menggunakan ponsel genggam yang ditaruh di hadapannya.
Kemudian dia mengikatkan tali berwarna biru ke kayu yang berada di atap rumah.
Polisi menemukan barang bukti tali tambang berwarna biru, serta satu unit ponsel genggam yang digunakan untuk menyiarkan secara langsung di Facebook.
Polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.