Jakarta Internasional Velodrome Bakal Jadi Icon Baru Ibukota
Bangunan megah tersebut telah dirancang untuk memenuhi standart kualifikasi Union Cycliste Interntionale (UCI).
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hendra Gunawan
![Jakarta Internasional Velodrome Bakal Jadi Icon Baru Ibukota](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/velodrome-rawamangun_20150516_004203.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan Jakarta Internasional Velodrome atau arena balap sepeda yang terletak di Gelanggang Olahraga (GOR) Rawamangun, Jakarta Timur, terus dikebut agar bisa digunakan sebagai salah satu venue dalam Asian Games 2018 mendatang.
Sebagai tuan rumah perhelatan olahraga terbesar di Asia Tenggara, Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama menyiapkan Velodrome Rawamangun menjadi salah satu kebanggan warga ibu kota.
"Ini kan ikon kita standar internasional," kata Ahok saat melihat miniatur Velodrome, Jumat (24/2/2017) lalu.
Bangunan megah tersebut telah dirancang untuk memenuhi standart kualifikasi Union Cycliste Interntionale (UCI).
Menempati lahan seluas 6 hektar, Velodrome akan dibuat layaknya gelanggang olah raga modern bertaraf dunia dengan kapasitas 3000 kursi, yang terdiri dari 2000 kursi tetap dan 1000 kursi cadangan. Kompleks velodrome akan dibuat dengan atap megah berbahan khusus berikut track sepeda sepanjang 250 meter dan lebar 5,5 meter menggunakan kayu yang diimpor khusus dari Siberia.
Pada prinsipnya, Jakarta Internasional Velodrome mengedepankan keamanan, efisiensi tanpa mengabaikan aspek pemasukan dari sisi bisnisnya. Karena itu, operasional velodrome beserta fasilitas penunjang di dalamnya akan dikendalikan melalui sistem berjaringan yang terkomputerisasi, mulai dari sistem parkir, tiketing, kamera cctv, rambu penunjuk arah, papan score, sistem akses masuk bagi atlet, official dan pengunjung, perlengkapan sound system hingga pengedalian musibah kebakaran.
Dibangung setinggi lima lantai, velodrome juga menyediakan area-area khusus untuk media di lantai satu dan dua. Ruang pemain dan official akan terletak di lantai satu, kursi penonton untuk kelas vvip dan vip di lantai dua, sementara lantai lima berfungsi sebagai control room. Akses wifi juga disediakan di setiap lantai.
Hingga Januari 2017, point krusial berupa pemasangan 580 tiang panjang telah dilakukan. Saat ditinjau Ahok, selepas masa cuti kampanye usai pada akhir Februari 2017 lalu, Project Manajer Venue Velodrome, Iwan Takwin menjelaskan bahwa kemajuan pengerjaan proyek sudah mencapai 40 persen.
Jakarta Internasional Velodrome ditargetkan rampung pada Juni 2018 sebelum Asian Games dimulai, pada Agustus 2018. Pembuatan area balap sepeda secara khusus dikerjakan oleh kontraktor asal Inggris yakni ES Global. Perusahaan tersebut memang dikenal sebagai pembuat arena balap sepeda.
Kendati velodrome ini mencontek desain yang ada di Inggris, namun Gubernur Basuki tak ingin kehilangan identitas kultur lokal. Karena itu dalam desain bangunan nantinya akan diberikan sentuhan budaya lokal. Berbagai ornamen betawi berupa “Gigi Balang” rencananya akan dipasang di bagian depan Velodrome.
Proyek pembangunan Jakarta Internasional Rawamangun diperkirakan menelan biaya sekitar 40 juta dollar AS. Biaya ini akan diambil dari kantong pribadi kontraktor (Jakpro). Pemerintah DKI Jakarta kemudian akan membeli velodrome tersebut jika sudah dalam kondisi jadi sepenuhnya.
Tak hanya diproyeksikan sebagai salah satu icon Jakarta, pembangunan velodrome sekaligus adalah sebuah kemajuan besar. Pasalnya, Malaysia sebelumnya sudah dua kali mencoba membuat Velodrome namun dua kali juga negeri jiran itu gagal. Karena itu, Velodrome Rawamangun nantinya akan menjadi yang pertama di wilayah Asia Tenggara.
Agar proyek ini tak menjadi mubazir, pasca Sea Games, Ahok akan memfungsikan area balap sepeda menjadi berbagai area olahraga lain seperti lapangan voli, basket hingga area pameran.
Sesuai dengan visi dan misi pemerintahan Ahok-Djarot bahwa target pembangunan utamanya adalah manusianya. Maka tak sekedar pembangunan fisik, pembangunan velodrome ini juga diharapkan akan memacu masyarakat Jakarta semakin giat berolah raga. Sebab, masyarakat yang sehat akan menjadi masyarakat yang produktif.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.