Alasan Sandiaga Uno Tak Penuhi Panggilan Polisi Pekan Lalu
Sandiaga meminta keringanan kepada pihak kepolisian untuk memenuhi undangan tersebut susudah tanggal 15 April.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mangkir dari panggilan pertama polisi untuk diperiksa atas kasus dugaan penggelapan uang penjualan tanah yang diduga melibatkan dirinya.
Mengenakan pakaian putih, Sandiaga Uno mengaku, bahwa dirinya sangat sibuk sehingga ia tidak bisa memenuhi panggilan pertama polisi yang dianggap hanya sebuah undangan.
Sandiaga Uno juga menganggap, bahwa kasus tersebut tidak ada urgensinya sama sekali.
Baca: Sandiaga Yakin Tidak Terlibat Kasus Dugaan Penggelapan Lahan
Baca: Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Dugaan Penggelapan Asset Tanpa Klarifikasi Sandiaga Uno
Baca: Setelah Lapor LHKPN, Sandiaga Harusnya Penuhi Panggilan Polisi
Oleh sebab itu, ia meminta keringanan kepada pihak kepolisian untuk memenuhi undangan tersebut susudah tanggal 15 April.
"Undangan pertama itu, undangan klarifikasi, jadi bukan panggilan. Baru undangan klarifikasi, dan saya juga sampaikan posisi hukum kami, dan kegiatan kami itu sangat-sangat padat sampai 15 April," kata Sandiaga Uno usai mengikuti Seminar Ekonomi Indonesia yang digelar di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Rawamangun, Jakarta Timur (26/3/2017).
"Kami mohon keringanan kepolisian Kapolda, agar diberikan klarifikasinya setelah tanggal 15 April, karena tidak ada urgensinya sama sekali. Ini kasusnya, kasus yang sangat tidak berbasis, seakan-akan dibuat-buat dan konstruksi hukumnya juga sangat-sangat dipertanyakan, timing-nya juga dipertanyakan," tutur Sandiaga Uno.
Namun, Sandiaga Uno berjanji akan memenuhi undangan berikutnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, bahwa Sandiaga Uno dipanggil polisi pada 21 Maret 2017 lalu atas kasus penggelapan penjualan tanah.