KPU DKI Ungkap Kampanye Putaran Kedua Banyak Intimidasi
Di putaran kedua ini sendiri, justru dihiasi dengan intimidasi, khususnya melalui spanduk bernada provokasi.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dahliah Umar menilai, kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua lebih tidak sehat ketimbang pada putaran pertama lalu.
Pasalnya, pada putaran kedua ini isu SARA kian marak disuarakan.
Ketua Pokja Kampanye KPU DKI, Dahliah menjelaskan, jika putaran pertama dihiasi dengan penghadangan kampanye pasangan calon.
Di putaran kedua ini sendiri, justru dihiasi dengan intimidasi, khususnya melalui spanduk bernada provokasi.
"Pada putaran kedua ini, yang diserang atau diintimidasi adalah masyarakat atau pemilih untuk mencoblos salah satu calon," ujar Dahliah dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (1/4/2017).
Dahliah menilai, spanduk bernada provokasi ini lebih berbahaya ketimbang pengadangan kampanye pasangan calon.
Sebab, dengan adanya spanduk provokasi ini justru yang diserang adalah kebebasan masyarakat dalam menentukan pilihannya.
"Ini lebih bahaya karena masyarakat tak punya power untuk melindungi diri. Berbeda dengan calon yang mempunyai pengamanan tersendiri," ucap dia.
Dahliah menambahkan, penyerangan karakter dari pasangan calon juga lebih marak ketimbang saling adu program pada kampanye putaran kedua ini.
"Ini bisa menunjukkan kampanye yang tidak sehat," kata Dahliah.(Akhdi Martin Pratama)