Jelang Pilkada DKI, Bamusi Ungkap Pentingnya Gelar Istighotsah Qubro
Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menilai Istighotsah Qubro penting digelar pada saat ini.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menilai Istighotsah Qubro penting digelar pada saat ini.
Mereka menggelar acara tersebut didekat Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari yang baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Sabtu (15/4/2017).
"Ini diperlukan karena ada kesan bahwa orang akan melaksanakan syariat tanpa memperhatikan kewajiban yang bersangkutan taat kepada Pancasila dan UUD 1945," kata Ketua Bamusi Hamqa Haq di lokasi acara, Sabtu (15/4/2017).
Acara yang mengambil tema 'Menghadirkan Islam Nusantara yang Berkemajuan untuk Indonesia Raya' dihadiri pengurus PDIP antara lain Ahmad Basarah dan Falah Amru.
Adapula Ketua PBNU Marsudi Syuhud. Hamqa mengatakan acara tersebut bertujuan untuk menunjukkan pelaksaan syariat Islam tidak mesti melanggar aturan kehidupan bernegara.
Wakil Ketua MKD DPR itu menuturkan pelaksanan syariat Islam harus menaati Pancasila dan UUD 1945. "Kita negara hukum, agama yang kita laksanakan seharusnya sesuai prinsip rahmatan lil 'alamin.
Sementara Wasekjen PDI Perjuangan Achmad Basarah mengatakan Istighotsah Qubro digelar jelang hari pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI.
Ia menuturkan acara tersebut menunjukkan Indonesia sebagai bangsa yang relijius.
"Pada akhirnya menentukan nasib bangsa dan DKI Jakarta kepada Allah SWT. Inilah wujud kami pun bagian dari masyarakat religius. Karena itu agenda negara, kita harapkan semua pihak istiqomah berada di jalan hukum negara," kata Basarah.
Basarah mengingatkan negara Indonesia berdasar Pancasila. Sehingga Pilkada ditempatkan sebagai agenda negara bukan agama.
"Jangan sampai agama yang begitu mulia, jangan dijadikan alat politik untuk mencapai tujuan" meraih kekuasaan. Bagi kami agama ditempatkan dalam tempat yang paling mulia. Untuk tidak kita jadikan kendaraan penguasa," kata Basarah.