Ahok-Djarot Kalah, Dewan Pakar Golkar: Tidak Usah Cari Siapa yang Salah
Agung mengatakan kader harus mematuhi keputusan DPP Partai Golkar terkait calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2018.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hasil hitung cepat Pilkada DKI Jakarta putaran kedua menempatkan pasangan Ahok-Djarot yang diusung Golkar kalah.
Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono berkomentar mengenai hal tersebut.
Agung mengingatkan agenda nasional yang akan dihadapi Golkar antara lain Pilkada 2018, pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019.
"Lebih baik kita jaga kekompakan, enggak usah cari-cari siapa yang salah, kita harus legowo, jaga kekompakan," kata Agung ketika dihubungi, Kamis (20/4/2017).
Agung mengatakan kader harus mematuhi keputusan DPP Partai Golkar terkait calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada 2018.
Baca: Senyum Anies saat Bertemu Ahok di Balaikota DKI
Sehingga Golkar dapat mempertahankan hasil pilkada yang lalu.
"Harus loyal pada putusan baik oleh pengurus, dewan pembina, kader, dewan kehormatan, dewan pakar dan harus menjadi contoh kebawah," kata mantan Menkokesra itu.
Mengenai hasil Pilkada DKI Jakarta, Agung meminta ke depannya agar keputusan DPP Golkar ditaati seluruh kader dan tidak membuat polemik baru.
"Rekrutmen calon dari Golkar nanti untuk pilkada harus lihat elektabilitas, hasil survei, bukan atas pertemanan, pekoncoan, tidak menggunakan uang dan dengan demikian bisa pertahankan hasil pilkada," kata Agung.