Keluarga Syok dan Tak Menyangka Deden Tewas Tersambar Petir di Gunung Prau
Wahyu pun sempat beranggapan bahwa korban tewas tersambar petir di puncak Gunung Prau bukan adiknya melainkan orang lain.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Fajar Anjungroso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Keluarga tak menyangka kalau Deden Hidayat Maulana (31) menjadi korban yang meninggal akibat tersambar petir di Gunung Prau, Dieng, Jawa Tengah, pada Minggu (23/4/2017) kemarin.
"Kalau saya pribadi sih ya syok lah, nggak nyangka kalau itu Adik saya, istilahnya kalau naik gunung saya pikir yang saya tahu kalau di Dieng itu daerah beracun, tapi kalau sampai disambar petir saya sih nggak nyangka," ungkap Kakak Deden, Wahyu Mulyana (40), usai pemakaman di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kalimulya 1, Cilodong, Depok, Jawa Barat, Senin (24/4/2017).
Wahyu pun sempat beranggapan bahwa korban tewas tersambar petir di puncak Gunung Prau bukan adiknya melainkan orang lain.
Ia pun tak mengambil kecurigaan lantaran menurutnya kawasan wisata dieng merupakan wilayah yang ramah untuk wisatawan.
"tadi sih saya sempet mikir mudah-mudahan bukan dia (Deden), karena itu (dieng) kan tempat wisata, nggak terlalu ekstrim lah jalurnya," papar Wahyu.
Ia pun mendapat informasi saat kejadian sang adik tersambar petir, cuaca di sekitar wisata Dieng sedang hujan lebat dan petir.
"menurut cerita disana, mereka (Deden dan rekannya) bikin tenda deket tower-tower pemancar seluler, mungkin ada pengaruhnya juga," ucapnya.
Dikabarkan sebelumnya, Deden Hidayat Maulana (31) bersama kesebelas rekannya melakukan pendakian ke Gunung Prau, Dieng, Jawa Tengah.
Saat berada di puncak gunung, Deden dan rekan lainnya tersambar petir.
Deden merupakan satu dari tiga korban tewas tersambar petir, Minggu (23/4/2017). Dua korban lainnya adalah Aditya Agung Darmawan (30) dan Adi Setiawan (31), keduanya warga Cipinang Muara, Kelurahan Pondok Bambu, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.