Korban Bus Pariwisata Ciloto Awalnya Tidak Ingin Pergi
Rohmat pun mengakui almarhum istrinya memang sudah sering ke Cibodas untuk mengikuti berbagai macam acara
Penulis: Adiatmaputra Fajar Pratama
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah seorang korban bus Pariwisata Ciloto Mimi Setiawati (48) awalnya tidak ingin pergi pembubaran panitia KPPS. Namun ibu dari dua anak tersebut mengaku tidak enak oleh ajakan teman-temannya.
"Dia males ikut, enggak enak sama teman saja. Mungkin dia punya perasaan enggak enak," ujar Suami Setiawati, Rohmat Efendi (57) kepada Tribunnews.com, Senin (1/5/2017).
Rohmat menceritakan pada hari H keberangkatan, anak bungsunya melarang sang ibu untuk berangkat. Alasannya almarhum semasa hidupnya sering bepergian.
"Yang kecil enggak mau ikut. Sudah sering," ungkap Rohmat.
Rohmat pun mengakui almarhum istrinya memang sudah sering ke Cibodas untuk mengikuti berbagai macam acara. Walaupun menjadi ibu rumah tangga, tetapi Setiawati memang cukup rajin ikut kegiatan sosial.
"Katanya sudha bosan ke Cibodas, setiap perpisahan di puncak melulu. Enggak sreg pokoknya," kata sang suami.
Sebelumnya diberitakan tribunnews.com, tiga korban kecelakaan bus Pariwisata Ciloto Suyatna (47), Sudinar (64), dan Wagirun (68) dimakamkan berdampingan di Blok AA.201, Taman Pemakaman Tanah Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan. Sedangkan Mimi Setiawati dimakamkan di Bungur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, di tanah khusus wakaf keluarga.
Keempat korban tersebut tewas pada kecelakaan maut yang berawal saat bus bernopol B 7058 BGA yang sarat penumpang melaju dari arah Jakarta-Bogor menuju Cianjur.
Saat jalan turunan, tepatnya di Kampung Parabon, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, bus berwarna putih ini diduga mengalami rem blong.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.