Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Mengintip dan Merekam Cewek Mandi di Kos, Kepala Stasiun Pasar Minggu Nyaris Dikeroyok Massa

D saat itu sedang mandi, dan melihat sebuah tangan sedang menjulurkan handphone melalui lubang ventilasi kamar mandi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Diduga Mengintip dan Merekam Cewek Mandi di Kos, Kepala Stasiun Pasar Minggu Nyaris Dikeroyok Massa
Istimewa
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Warga RT12/07 Pejaten Timur, Pasar Minggu, mendadak heboh ketika ada cewek berinisial D, penghuni sebuah rumah kos di kawasan itu, berteriak lantang.

D saat itu sedang mandi, dan melihat sebuah tangan sedang menjulurkan handphone melalui lubang ventilasi kamar mandi.

D kemudian melihat seorang lelaki yang tak lain sesama penghuni kos tersebut berinisial E. E diketahui sebagai wakil kepala Stasiun Pasar Minggu.

"Memang pada Senin malam ada ramai-ramai. Jadi Pak E saat ditanyai mengaku baru sempat menaruh HP (handphone)-nya di lubang kamar mandi itu, tapi belum sempat ambil gambar," kata Ketua RT setempat, Rusmiati Bachtiar, Rabu (17/5/2017) siang

Rusmiyati bilang bahwa posisi kamar mandi berada di dekat tangga menuju lantai dua. Di dekat tangga itu, terdapat lobang ventilasi. Dari lobang itulah D melihat seseorang sedang mengintipnya.

Sambil panik, D melaporkan kejadian itu kepada pemilik kos dan keluarganya yang tinggal tak jauh dari rumah kos itu. Tak ayal, E langsung diintrograsi bahkan nyaris dihakimi.

Karena keributan tak juga selesai, Rusmiyati berinisiatif memberitahukannya ke petugas Polsek Pasar Minggu. Tetapi, korban dan keluarganya urung melapor karena tak memiliki bukti.

Berita Rekomendasi

"Korban sama keluarganya enggak lapor karena barang bukti enggak ada. Saat hp diperiksa, memang belum ada rekamannya," kata Rusmiyati.

Kapolsek Pasar Minggu Holden Sirait menambahkan, berdasar pengakuan E kepada polisi, ia hanya sedang melintas di tangga dan tidak ada niat mengintip.

"Memang ada yang hubungin polsek katanya ada ramai-ramai. Saat petugas datang, ternyata kasusnya begitu. Pelaku sedang melintasi tangga dan berpikir ada yang sedang mandi karena posisi kamar mandi memang di bawah tangga. Kemudian yang sedang mandi berteriak," katanya.

Holden bilang jikalaupun E menengok ke arah kamar mandi saat itu, itu hanya masalah etika.

Namun pihaknya saat itu tidak melihat ada bukti atau saksi yang memperkuat dugaan E hendak merekam kegiatan mandi tetangga kosnya.

"Tidak ada bukti dan saksi jadi tidak diproses secara hukum," kata dia. (Feryanto Hadi)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas