Masjid Ahmadiyah di Sawangan, Depok, Kembali Disegel
Masjid tersebut menurut Yendra Budiana, adalah masjid yang sangat penting bagi jamaahnya.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masjid yang didirikan oleh jamaah Ahmadiyah di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat, kembali disegel oleh Pemerintah Kota Depok, yang dibantu oleh jajaran Polres Metro Depok, kemarin, Sabtu (3/6/2017).
Juru bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana, saat dihubungi Tribunnews menjelaskan bahwa penyegelan tersebut kembali terjadi kemarin, untuk yang ke delapan kalinnya. Alasan penutupannya adalah sama, yakni Peraturan Wali Kota Depok.
"Wali Kota Depok melalui Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok, kembali melakukan persekusi terhadap jamaah Muslim Ahmadiyah, dengan menutup paksa masjid," ujarnya.
Dalam penutupan paksa yang berlangsung kemarin, pihak Kepolisian yang mengawal kebijakan tersebut juga melakukan penyitaan terhadap CCTV masjid, untuk mengambil barang bukti, berupa rekaman video aktivitas masjid tersebut.
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, yang seminggu lalu melaporkan peribadatan jamaah Ahmadiyah ke pihak kepolisian, juga ikut hadir di lokasi, menyaksikan langsung pemaksaan tersebut.
Masjid tersebut menurut Yendra Budiana, adalah masjid yang sangat penting bagi jamaahnya.
Masjid tersebut digunakan oleh sekitar 150 orang jamaah, setiap harinya.
Masjid itu digunakan selain untuk menjalankan shalat wajib, juga digunakan untuk melaksanakan pengajian.
"Masjid sudah ada sejak tahun sembilan belas sembilan sembilan, dan saat ditutup, terkadang ibadah di halaman masjid, dan jjika tidak memungkinkan, ya tidak bisa beribadah jamaah," terangnya.
Ia berharap pemerintah, terutama Presiden RI Joko Widodo, bisa memperhatikan Jamaah Ahmadiyah di Depok, yang juga termasuk sebagai Warga Negara Indonesia (WNI), yang selama enam tahun terakhir hidup dalam tekanan.
Dalam kesempatan terpisah, Kasubag Humas Polres Depok, AKP Firdaus, yang dihubungi dalam kesempatan terpisah, mengakui bahwa pihaknya ikut berpartisipasi dalam eksekusi tersebut.
Kata dia, satu orang atas nama Abimanyu sempat diamankan, namun kini sudah dilepaskan.
"Tidak ada yang ditahan, tapi diamankan atas nama Abimanyu, tapi setelah dimintai keterangan kemudian semalam langsung dipulangkan," katanya.