Pelaku Perkosaan dan Pembunuhan Bocah di Cengkareng Gemar Koleksi Video Porno
Tak lama kemudian, seorang pria yang merupakan kerabat AF datang untuk mencari keberadaan AF. Yang datang itu adalah kakak dari ibu kandung AF.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - April (13), teman sebaya AF (13) yang dibunuh lalu diperkosa, mengaku mendengar suara rintihan dan benturan keras di tembok rumah korban, Jalan Safir, RT 03/007, Kelurahan Kedaung, Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (3/6/2017).
Tak lama kemudian, April melihat WA, terduga pelaku, keluar dari kediaman AF berlantai dua itu.
"Kan dengar suara minta tolong tiga kali, terus suara keras seperti dijedotin ke tembok (benturan), langsung si WA ini keluar keringetan gitu. Jalan terburu-buru. Terus di depan pagar sambil jalan, dia perbaiki ritsleting celana," ungkap April di lokasi, Minggu (4/6/2017).
April mengatakan, sebelum terduga pelaku keluar, ia lebih dahulu menceritakan apa yang didengarnya ke Yani (50), nenek April yang juga tetanga sebelah rumah AF.
Ketika WA keluar, teman-teman AF meneriaki WA dan menanyakan keberadaan AF.
"Tapi enggak noleh-noleh, langsung saja jalan. Nah, teman-teman di sini langsung masuk ke dalam rumah dia (AF). Di dalam rumahnya, dia enggak ketemu-ketemu. Ya udah sih, kita main lagi. Baru deh bapak-bapak dan ibu-ibu di sini ya ikut nyari dia, tapi enggak ketemu juga," tuturnya.
Yani pun melanjutkan cerita cucunya tersebut. Yani ketika itu mengaku tak tahu dan tak mendengar ada suara rintihan AF dari dalam rumahnya. Cerita April kepadanya, membuat dirinya semakin curiga.
"Warga di sini ikut bantu mencari. Padahal si kakek tirinya AF tuh ada di lantai bawah lagi tidur-tiduran. Kakek tirinya saya lupa namanya, tetapi biasa dipanggil engkong saja sama warga di sini. April cerita ke saya itu sekitar jam-jam tiga sorean lah," papar Yani.
"Nah, anak-anak setelah melihat si WA keluar dari rumah itu, langsung masuk mencari keberadaan Si AF, tapi enggak ketemu. Akhirnya saya saat itu beritahukan warga. Para warga di sini akhirnya mencari tapi enggak ketemu tuh anak," sambungnya.
Tak lama kemudian, seorang pria yang merupakan kerabat AF datang untuk mencari keberadaan AF. Yang datang itu adalah kakak dari ibu kandung AF.
"Nah, kalau di pemberitaan kan yang nemuin kakeknya itu kan? Salah banget. Yang nemuin pertama kali tuh uak-nya si AF. Saya juga enggak tahu namanya, tapi yang saya tahu uak-nya AF ini kakak kandungnya si ibu kandung AF. Si AF kan selama ini tinggal sama ibu tirinya, namanya Susie," ungkap Yani.
Histeris
Yani mengaku saat itu enggan masuk ke dalam rumah AF dengan alasan takut. Namun, ketika warga membantu uwak AF, sontak Yani mendengar suara teriakan histeris.
"Saya dengar uwak-nya si AF itu teriak-teriak histeris. 'Ini AF kan! Ini AF!' Itu uwak-nya nangis ngejer deh. Nah, tuh kakek tirinya, si engkong, bangun tidur ngaku enggak tahu apa-apa," jelas Yani.