Dinkes DKI Sebut 39 Pengemudi Tak Layak Sopiri Bus
Pemeriksaan digelar di tiga terminal utama (Pulogebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres) dan tiga terminal tambahan
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dinas Kesehatan DKI Jakarta terus memantau kesehatan pengemudi selama arus mudik Lebaran, hingga arus balik berakhir pada 6 Juli mendatang.
Dari pemeriksaan sementara pada 15-19 Juni, sudah 813 sopir diperiksa kesehatannya.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi Prihartono mengatakan, pemeriksaan digelar di tiga terminal utama (Pulogebang, Kampung Rambutan, dan Kalideres) dan tiga terminal tambahan (Tanjung Priok, Pinang Ranti, dan Muara Angke).
Hasilnya, dari 738 sopir yang diperiksa di terminal utama, hanya 39 yang dinyatakan tidak laik mengemudi.
"Di Pulogebang dari 307 sopir yang diperiksa, 207 laik, 73 dengan catatan, dan 27 sisanya tidak laik. Rambutan total 239, laik 126, dengan catatan 104, dan tidak laik sembilan. Kalau Kalideres total 192, laik 148, dengan catatan 41, dan tiga tidak laik," ungkap Kusmedi kepada wartawan, Rabu (21/6/2017).
Sedangkan di Terminal Pinang Ranti, dari total 11 yang diperiksa, lima laik dan enam dengan catatan. Di Terminal Muara Angke dari total 14 sopir, 13 di antaranya laik dan satu dengan catatan.
Sedangkan di Terminal Tanjung Priok, dari total 50, sebanyak 33 di antaranya laik, 15 dengan catatan, dan dua dinyatakan tidak laik.
"Selain itu juga ada sebanyak 53 orang yang dirujuk ke fasilitas layanan kesehatan untuk mendapat perawatan," jelas Kusmedi.
Sementara, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengimbau para pemudik memastikan segala sesuatunya aman, baik kendaraan maupun kondisi kesehatan.
"Jiwa itu lebih penting dibanding harta. Makanya pastikan benar-benar sehat," ucap Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, siang ini.