Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Cinta Kapten Perampok Davidson di SPBU Daan Mogot dengan Wanita Pemandu Karaoke

Kapten perampok Safril menjalin kasih dengan seorang lady companion (LC) atau perempuan pemandu karaoke di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kisah Cinta Kapten Perampok Davidson di SPBU Daan Mogot dengan Wanita Pemandu Karaoke
Tribunnews.com/ Dennis Destryawan
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan berbinacang dengan RCL soal keterlibatannya dalam kasus perampokan di Daan Mogot, Jakarta Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten perampok Safril menjalin kasih dengan seorang lady companion (LC) atau perempuan pemandu karaoke di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, berinisial RCL.

Safril bertemu dengan RCL di sebuah tempat karaoke hotel di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Bermula dari pertemuan itu, keduanya berpacaran.

Safril meminta RCL untuk membantunya melancarkan aksi perampokan terhadap seorang nasabah bank, Davidson Tantono (31) di SPBU Jalan Daan Mogot KM 12, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Jumat (9/6/2017).

"DI karaoke jadi LC. Itu sudah lama," ucap RCL di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (21/6/2017).

Baca: Seorang Wanita Cantik Ditangkap dalam Perampokan Davidson di SPBU Daan Mogot, Siapa Dia?

Safril meminta RCL untuk membantunya menyewakan apartemen Bassura City, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur.

Berita Rekomendasi

Apartemen itu, digunakan sebagai 'markas' komplotan perampok.

Sebelum dan sesudah melancarkan aksinya.

Sebab, Safril ber-KTP asal Lampung.

Sehingga akan disulitkan saat menyewa apartemen. Sementara RCL ber-KTP asal Jakarta. Akan lebih mudah untuk menyewa apartemen tersebut.

"Sebenarnya yang sewa, itu disuruh sama dia, tapi atas namanya saya, karena KTP daerah kurang diterima. KTP saya Jakarta," kata RCL.

RCL mengaku menyesal. Bahkan, RCL tak pernah berfikir kalau perbuatannya akan berujung pada dinginnya jeruji besi.

RCL ditangkap di Banyuwangi. Setelah menginterogasi RCL, polisi mengetahui keberadaan sang kekasih, Safril.

"Untuk ke Banyuwangi, pertama saya itu menolak ikut dia (SFL), tapi saya terpaksa pak, karena diancam suruh ikut, jangan mau enaknya doang. Saya terpaksa sudah ikut. Saya menyesal kenapa saya sebodoh itu tidak tahu resikonya seperti ini pak," kata RCL.

Polisi terpaksa menembak Safril.

Ia melakukan perlawanan, saat diminta polisi menunjukan lokasi disembunyikannya senjata api.

Ia berusaha mengambil senjata api milik aparat. Polisi menembak Safril sebanyak dua kali.

Tepat mengenai bagian perut dan dada sebelah kiri. Safril tewas terkena timah panas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas