Nama Mirip Pelaku Penusukan Polisi, Empang Milik Mulyadi di Cikarang Mendadak Ramai
"Gak lah, masa ganti nama. Nanti urusnya susah lagi, pakai bubur merah putih,"
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Namun, tanda tangan, foto, dan tempat kelahiran Mulyadi berbeda dengan Mulyadi pelaku penyerangan anggota polisi sehingga dia hanya dimintai keterangan.
Dari siang hingga sore, rekan-rekan Mulyadi dan pelanggan pemancingannya banyak yang menemui dirinya untuk menanyakan peristiwa tersebut.
Kian sore, makin banyak rekan-rekan Mulyadi yang datang ke pemancingan.
Mulyadi dengan ramah menyambut dan menerima kedatangan mereka.
Mulyadi lalu menceritakan asal mula dirinya dibawa untuk diperiksa polisi kemudian dilepaskan.
Seluruh obrolan itu berjalan santai dan penuh canda di samping pemancingan.
Beberapa rekan Mulyadi ada juga yang sambil memancing.
"Nah kan jadi ramai nih karena Mulyadi, pemancingan saya dong disponsorin," ucap Mulyadi.
Karena peristiwa itu, Mulyadi mengaku banyak mendapat SMS dan telpon yang menanyakan keadaanya.
"Teman-teman saya, saudara bahkan teman yang di Palembang dan Lampung nanya soal Mulyadi. Saya jadi tenar sekarang, tapi saya udah jelaskan semua itu cuma sama nama. Saya juga kooperatif dengan polisi," ujarnya.
Pria ini pun hanya tertawa saat ditanya kemungkinan dirinya mengganti nama karena namanya sama dengan nama yang digunakan penyerang anggota Brimob.
Ia menegaskan dirinya tidak punya niatan mengganti nama.
Dia berharapan nama Mulyadi bisa membawa keberuntungan, termasuk untuk usaha empangnya yang sudah berjalan selama 10 tahun terakhir.
"Gak lah, masa ganti nama. Nanti urusnya susah lagi, pakai bubur merah putih," katanya.