Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Makna Tulisan 'Vila' dan 'Villa' di Kawasan Puncak, Terkait Jasa Layanan Plus-plus

Menggunakan stelan baju hangat lengkap dengan kupluk, sambil memegang senter dan papan bertulisan 'Vila'.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Beda Makna Tulisan 'Vila' dan 'Villa' di Kawasan Puncak, Terkait Jasa Layanan Plus-plus
Net via Tribun Bogor
Ilustrasi tukang villa di Puncak, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy

TRIBUNNEWS.COM, CISARUA  - Tak semua mengerti perbedaan tulisan di papan yang dipegang oleh penyedia jasa penginapan di wilayah Puncak, Kabupaten Bogor.

Biasanya penyedia jasa ini ada di sisi jalan.

Menggunakan stelan baju hangat lengkap dengan kupluk, sambil memegang senter dan papan bertulisan 'Vila'.

Tapi rupanya, tak semua tempat penginapan yang dijajakan serupa.

Menurut penuturan Uceng, seorang penjaga vila di Puncak, ada sejumlah kode terselubung yang disematkan.

Baca: Cara Baru PSK di Kawasan Puncak Bogor Menjajakan Diri ke Pria Hidung Belang

Berita Rekomendasi

Kode tersebut ditujukkan pada wisatawan yang berniat bukan sekadar menginap saja, melainkan mencari jasa 'plus-plus'.

Jasa plus-plus disini dimaksudkan untuk layanan teman wanita.

"Ya itu variasi aja sih, rata-rata juga udah pada tahu soal itu mah. Tapi kebanyakan yang dateng itu nanya langsung, mereka diminta nyariin (plus-plus) buat dia di vila yang dipesan," ujar Uceng, Selasa (4/7/2017).

Tulisan yang ada di plang papan yang tersebar di jalur Puncak terdiri dari dua tipe, yakni 'vila' dan 'villa.'

Banyak pengunjung berpikir bahwa perbedaan tulisan tersebut berbeda hanya karena bahasa yang digunakan yakni antara bahasa Indonesia dan Inggris.

Namun ternyata di Puncak itu tidak demikian, perbedaan dua penulisan tersebut merupakan kode bagi para calon pelanggan.

'Vila' diartikan sebagai penginapan yang ditawarkan kepada pengunjung adalah vila biasa.

Sementara 'villa' dengan dua 'L' ternyata mempunyai kode dimana si perantara vila tersebut juga memiliki fitur 'plus-plus.'

Uceng menambahkan, abang-abang vila yang di sepanjang jalur Puncak itu rata-rata per orang memegang sepuluh vila.

Dimana nanti pengunjung bakal diantar ke vila sesuai pilihan pengunjung dan dia mendapatkan komisi dari pemilik vila.

"Nanti dia dapet komisi dari vila rata-rata sebesar Rp 200 sampai 500 ribuan, nah kalo pengunjungnya minta dilayani PSK, dia juga dapet lagi dari PSK Rp 100 sampai 200 ribu," katanya.

Terlebih menurutnya, kemajuan teknologi juga berguna dan kerap dipakai untuk kelancaran bisnis esek-esek ini.

"Kalo sekarang mah udah pake hape, yang dateng tinggal liat fotonya trus tinggal dipilih, PSK nya diam aja di kosan, nunggu," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas