Penumpang KRL Buka Paksa Pintu Setelah Perjalanan Terhenti Lebih Dari 30 Menit
Petugas keamanan yang melintas tidak berani menegur para penumpang yang duduk di lantai.
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEE.COM. JAKARTA -- Setelah lebih dari 30 menit tertahan di jalur menuju stasiun Cikini, sebagian penumpang KRL jurusan Bogor - Jakarta Kota memilih untuk keluar gerbong, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di pinggir rel.
Kejadian tersebut berawal saat rangkaian berhenti di jalur menuju Stasiun Cikini, sekiar pukul 10.40 WIB. Setelah sekitar 15 menit mengantri, petugas KRL mengumumkan adanya gangguan perjalanan, karena kereta jarak jauh yang mogok di stasiun Cikini.
"Kami moho maaf atas ketidaknyamanan ini," ujar petugas laki laki tersebut melalui pengeras suara.
Setelah pengumuman tersebut, penumpang yang tidak kebagian bangku, mulai duduk di lantai. Petugas keamanan yang melintas tidak berani menegur para penumpang yang duduk di lantai.
Setelah sekitar 30 menit, sejumlah penumpang yang gelisah karena terlalu lama menunggu mulai memaksa untuk membuka pintu di gerbong 9, dan pintupun akhirnya terbuka.
Para penumpang yang merasa sudah terlalu lama menunggu akhirnya memilih untuk keluar gerbong, dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki di sisi rel. Petugas keamanan seakan tidak berdaya menghadapi para penumpang yang memaksa keluar.
Rangkaian akhirnya mundur ke stasiun Manggarai. Penumpang yang tersisa di dalam rangkaian, akhirnya dipindah ke rangkaian di jalur 5.
Vice President Manager Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunnisa, saat dihubungi Tribunnews.com menyebut kereta yang bermasalah, adalah lokomotif KA Tegal Bahari, di jalur 2 stasiun Cikini.
"Kami mohon maaf. Dampak ke perjalanan KRL relaai Bogor dan Bekasi tujuan Jakarta Kota masih tertahan," katanya.