Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Oranye: Kita Juga Manusia, Ada Capeknya, Gak Mungkin Kerja Terus Kayak Binatang

Petugas PPSU yang kerap disebut 'Pasukan Oranye' Kelurahan Tanah Tinggi, Eko (46) tak terima atas tudingan tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Pasukan Oranye: Kita Juga Manusia, Ada Capeknya, Gak Mungkin Kerja Terus Kayak Binatang
Warta Kota
Rohimin (kiri) dan Eko (kanan), petugas PPSU Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat saat ditemui di Kantor Kelurahan Tanah Tinggi, Rabu (26/7/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi dalam rapat pimpinan Pemprov DKI pada Senin (24/7/2017) lalu mengkritisi kinerja petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang mulai menurun.

Fakta itu ia temukan di sejumlah kelurahan di Jakarta Pusat.

Menanggapi hal tersebut petugas PPSU yang kerap disebut 'Pasukan Oranye' Kelurahan Tanah Tinggi, Eko (46) tak terima atas tudingan tersebut.

Ia menilai kinerjanya bersama petugas lain sudahlah cukup maksimal.

"Kita manusia juga, ada capeknya juga. Gak mungkin kerja (terus) kayak binatang," keluh Eko di Kantor Kelurahan Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (26/7).

Terlebih lagi, sambung Eko, pembagian jam kerja di Kelurahan Tanah Tinggi berbeda dengan kelurahan lainnya.


Mereka juga diwajibkan untuk menjaga kawasan Tanah Tinggi di saat malam hari lantaran rawan tawuran.

"Kami ini beda dengan kelurahan lain yang biasanya cuma 2 shift (jam kerja). Disini (Tanah Tinggi) ada 3 shift, pagi, siang dan malam gara-gara sering tawuran," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Shift pagi dimulai dari jam 07.00-15.00, shift siang dari jam 15.00-23.00 WIB dan yang terakhir dari jam 23.00-07.00 WIB di keesokan harinya.

Apabila sewaktu-waktu tawuran pecah pada dini hari, petugas yang kedapatan piket malam harus membersihkan puing-puing batu sisa tawuran antar warga.

"Coba kalau tawurannya jam 03.00 pagi terus selesainya jam 04.00, kami harus siap bersihin batu-batu, kaca-kaca yang pecah. Udah gitu mata perih karena masih ada sisa gas air mata. Berat kan kerjanya?" kata Eko.

Petugas lain bernama Rohimin (51) menjelaskan bahwa Kelurahan Tanah Tinggi memiliki sekitar 45 petugas PPSU. Sebanyak 15 petugas di kerahkan untuk membersihkan 2 wilayah RW per hari.

"Daerah kami (Tanah Tinggi) besar, totalnya ada 14 RW dan 196 RT. Sehari minimal ada 2 RW yang harus kami bersihkan. Luas sekali daerahnya," ujar Rohimin.

Ia pun menjelaskan mungkin tudingan bermalas-malasan yang dikatakan oleh Prasetyo Edi Marsudi hanyalah kesalahpahaman saja.

"Mungkin pas dicek, beliau (Prasetyo Edi Marsudi) ngeliatnya pas kami lagi istirahat, jadi terkesan kami santai-santai. Padahal ya sebelumnya kami bersihin saluran, nyapu-nyapu, buang sampah, potongin rumput, dsb," tuturnya.

Sebelumnya, Prasetyo menyatakan bahwa kinerja pasukan oranye mulai menurun. Wilayah Kelurahan Tanah Tinggi jadi salah satu daerah yang dikritisi olehnya.

"Kemarin saya kebetulan jalan di daerah Jakarta Pusat, Tanah Tinggi, Johar, Tebet, wah itu banyak sekali yang enggak ada PPSU, ada yang nongkrong di mobil operasional pick up Isuzu itu malah enggak kerja," ungkap Prasetyo. (*)

Penulis: Rangga Baskoro

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas