Polisi Buru Warga yang Bakar Hidup-hidup Seorang Pria di Bekasi
"Kita masih melakukan penyelidikan pelaku yang membakar (MA). Karena kalau keroyok massa pasti banyak pelakunya," kata Asep.
Editor: Hasanudin Aco
Salah satu marbot masjid melihat MA mengambil air wudhu dan masuk ke mushala.
Namun tak selang beberapa lama, MA pun keluar dan pergi meninggalkan mushala.
Setelah dilihat ke dalam mushala, saksi melihat amplifier yang ada dalam mushala sudah hilang.
Akhirnya pengelola mushala mengejar pelaku, namun tidak ditemukan.
Saat mereka berbalik arah untuk kembali, ternyata berpapasan dengan MA.
Dia pun ditegur dan diminta mengembalikan amplifier yang diduga telah dicuri dari mushala.
"Namun saat ditanya pelaku langsung lari dan meninggalkan motor. Sehingga akhirnya didapati oleh masyarakat dan terjadi pengeroyokan sampai pada pembakaran orang yang diduga sebagai pelaku itu," kata Asep.
Setelah kejadian pengeroyokan tersebut, polisi melakukan olah TKP dan didapatkan beberapa barang bukti.
Di antaranya satu motor milik yang diduga pelaku.
Kemudian, dua unit amplifier yang berada di motor tersebut, lalu satu amplifier ada di tas gendong warna hitam.
Asep mengatakan amplifier yang menjadi barang bukti, diakui milik dari mushala.
Asep mengatakan, MA sehari-harinya diketahui sebagai teknisi atau menjual jasa servis barang-barang elektronik.
Penulis: Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Berita ini tayang di Kompas.com dengan judul: Cerita Istri Almarhum Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi