Sebelum Dibakar Hidup-hidup, MA Sempat Diajak Bicara Pengurus Mushala
“Penginnya ampli-nya dibalikin, cuma rupanya dia takut kali ya, jadi malah kabur,” ujar Sumiyati, saat ditemui di Mushala Al-Hidayah, Jumat (4/8/2017)
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Istri seorang pengurus Mushala Al-Hidayah, Kampung Cabang Empat, Desa Hurip Jaya, Babelan, Kabupaten Bekasi, Sumiyati (41), mengatakan suaminya, Rojali, hanya meminta amplifier yang dicuri dari mushala dikembalikan.
Namun menurut Sumiyati, pria yang diduga mencuri amplifier itu malah kabur.
“Penginnya ampli-nya dibalikin, cuma rupanya dia takut kali ya, jadi malah kabur,” ujar Sumiyati, saat ditemui di Mushala Al-Hidayah, Jumat (4/8/2017).
Dia menjelaskan, setelah mengetahui amplifier mushala hilang, suaminya mengejar pria yang diduga pelaku dan tertangkap di jembatan muara.
Baca: Sebelum Dibakar Hidup-hidup Warga di Bekasi, Pria Itu Sempat Teriak Saya Enggak Maling
Saat diajak bicara baik-baik, kata Sumiyati, pelaku melarikan diri hingga akhirnya tertangkap dan dihakimi massa.
Pria tersebut yang belakangan diketahui berinisial (MA), diduga mencuri amplifier mushala dan dibakar hidup-hidup oleh massa tepat di Pasar Muara Bakti, Babelan, Kabupaten Bekasi pada Selasa (1/8/2017) sekitar pukul 16.30 WIB.
Baca: Pitbull Gigit Bocah Ramisya Hingga Tewas, Ini Kata Pakar Anjing
“Ya Allah sampe dibakar begitu, kan kita ngenes ya. Pas dia maling kami gregetan ya, tapi pas dibakar kami ngenes, apalagi istrinya lagi hamil ya, kasian jadinya,” ucap Sumiyati.
Sumiyati mengatakan dia dan suaminya tidak ada di lokasi saat MA dibakar hidup-hidup karena sudah kembali ke rumah. MA yang semula akan dibawa ke balai desa akhirnya tewas dalam kondisi hangus terbakar karena amukan massa.
Penulis: Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebelum Dibakar Hidup-hidup, MA Sempat Diajak Bicara Pengurus Musahala