Benarkah Pencuri, Pria yang Dibakar Hidup-hidup di Bekasi?
Di tengah massa yang menghakimi MA, kata Noval, terdengar suara orang menimpali "maling mana ada mau ngaku".
Editor: Johnson Simanjuntak
Dia menjelaskan, amplifier mushala tersebut masih digunakan pada waktu shalat Ashar.
Setelah itu, ada seorang pria yang shalat di mushala tersebut. Pria itu belakangan diketahui berinisial MA.
Usai pria yang tidak dia kenal itu shalat di Mushala Al-Hidayah, suaminya, Rojali (41), mengecek pengeras suara yang akan digunakan untuk acara malam hari.
Baca: Soal Kabar Laudya Cynthia Bella Akan Dinikahi Engku Emran, Shireen Sungkar: Didoain Aja
“Kan mau ada acara haul pas malamnya, jadi suami saya mau tes speaker-nya. Pas dicoba enggak ada suara, terus dicek lagi ternyata amplifiernya sudah enggak ada dan ada kabel yang udah digunting,” kata Sumiyati.
Setelah mengetahui amplifier mushala hilang, kata Sumiyati, Rojali mencurigai MA yang mencurinya.
“Lalu dikejar, ketemu di jembatan muara. Pas dilihat benar amplifier mushala ada di motornya. Tapi katanya dia (pelaku) lari. Saya enggak sempat nanya-nanya lagi,” kata Sumiyati.
Menurut Sumiyati, suaminya masih sempat melihat MA dalam kondisi basah karena tercebur ke sungai, dan ditangkap warga.
Namun, kata Sumiyati, suaminya tidak melihat saat MA dihakimi warga dan dibakar hidup-hidup di Pasar Muara Bakti.
Berdasarkan pengakuan istri MA, Siti Zubaidah, MA memang mencari uang dari jual beli amplifier bekas.
Amplifier bekas direparasi di rumah untuk kemudian dijual kembali.
Zubaidah menduga bahwa suaminya ketika itu sedang mampir untuk shalat dan amplifier tersebut bukanlah hasil curian, melainkan amplifier bekas yang dibeli MA.
Pencuri atau bukan, jangan main hakim sendiri
Kapolres Metro Bekasi Kombes Asep Adi Saputra memastikan, pihaknya akan menyelidiki warga yang main hakim sendiri dengan mengeroyok dan membakar MA.