Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Protes Rencana Penerapan Sistem Ganjil-genap di Tol Cikampek Bulan Ini

Sejumlah warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta menolak rencana pemberlakuan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi di ruas tol Jakarta-Cikampek

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Warga Protes Rencana Penerapan Sistem Ganjil-genap di Tol Cikampek Bulan Ini
/JEPRIMA
Suasana arus lalu lintas di Tol Cikampek. 

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI -  Sejumlah warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta menolak rencana pemberlakuan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi di ruas tol Jakarta-Cikampek.

Mereka bahkan menuding, kemacetan di ruas tol setempat justru dipicu karena banyaknya kendaraan berat golongan II dan III.

"Kendaraan pribadi jangan diberlakukan ganjil genap, tapi kendaraan besar yang jalannya lambat seperti golongan II dan III yang harus diberlakukan sistem itu," ujar Sururi (41) salah seorang warga Pondok Mitra Lestari (PML) RT 14/13, Jatiasih, Kota Bekasi pada Selasa (15/8/2017).

Pada bulan Agustus ini, pemerintah pusat akan memberlakukan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi dan mengalihkan (rerouting) kendaraan berat golongan II dan III ke luar tol.

Sistem ini diberlakukan mulai dari Bekasi Barat, Kota Bekasi sampai Cawang, Jakarta Timur dan arah sebaliknya.

Baca: Sistem Ganjil-genap Diterapkan di Tol Cikampek Bulan Ini

Adapun peraturan ini mulai berlaku pada jam sibuk dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB.

Berita Rekomendasi

"Saya keberatan dengan rencana itu karena penyebab kemacetan bukan pada kendaraan pribadi, tapi banyaknya truk dan adanya penyempitan jalan karena sejumlah pembangunan di ruas tol," kata Sururi yang bekerja di daerah Cawang ini.

Sururi mengungkapkan, arus lalu lintas belakangan ini cukup parah di ruas tol setempat terutama di daerah Bekasi Barat.

Dia harus menempuh perjalanan selama 1,5 jam lebih dari rumahnya sampai daerah Cawang.

Padahal, sebelumnya, waktu tempuhnya hanya memakan waktu selama 30 menit.

Senada diungkapkan Setiadi (36) warga Perumahan Pondok Timur Indah, Mustikajaya, Kota Bekasi.

Menurut dia, pemerintah seharusnya menyediakan fasilitas transportasi umum yang memadai sehingga mudah dijangkau warganya.

Meski nyatanya ada kereta rel listrik (KRL) dan Transjabodetabek di Kota Bekasi, namun tetap saja tidak optimal.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas