Warga Protes Rencana Penerapan Sistem Ganjil-genap di Tol Cikampek Bulan Ini
Sejumlah warga Kota Bekasi yang bekerja di DKI Jakarta menolak rencana pemberlakuan sistem ganjil-genap kendaraan pribadi di ruas tol Jakarta-Cikampek
Editor: Hasanudin Aco
Angkutan massal milik Perum PPD ini melayani trayek Summarecon Bekasi-Bundaran HI mulai pukul 06.00 pagi.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Perum PPD, Arga Narendra meyakini, transportasi antar wilayah ini mampu memangkas waktu perjalanan hingga 70 persen.
"Kita lengkapi dengan voorijder agar bisa memangkas waktu perjalanan. Saat uji coba pertama waktu tempuh berkurang 50 persen, target kami 70 persen," kata Arga.
Dia mengungkapkan, Transjabodetabek berbeda dengan Transjakarta dari Bekasi, meski sama-sama melaju dari Summarecon Bekasi.
Transjabodetabek, kata dia, setelah keluar tol menggunakan jalur arteri.
Sementara, Transjakarta masuk ke jalurnya sendiri.
"Transjabodetabek juga dikasih pengawalan, sementara Transjakarta tidak," ujarnya.
Setiadi menambahkan, sistem ganjil genap sangat menyulitkan pengendara.
Apalagi, kendaraan mobilnya berpelat genap, sehingga tidak akan bisa dioperasikan, saat jadwal ganjil.
“Nggak mungkin juga saya beli mobil satu lagi yang berpelat ganjil,” kata Setiadi.
Sementara itu, warga lainnya Panji (50) berpendapat lain. Ketua RT 06 di daerah PML, Jatiasih, Kota Bekasi ini justru setuju dengan rencana itu.
Dia menilai, kemacetan saat ini tidak tertangani dengan adanya rekayasa apapun karena ruas jalan semakin menyempit akibat proyek pembangunan di sana.
“Transportasi umum memang menjadi solusi dalam mengurangi kepadatan di ruas tol. Tapi, pelayanan juga harus diperhatikan,” kata Panji.
Selama ini, Panji selalu mengandalkan sepeda motor dan transportasi umum untuk menuju kantornya di daerah Jakarta Pusat.
Dia enggan mengendarai mobil karena situasi tol sangat padat menuju Jakarta.
“Pernah pakai mobil, macetnya parah sekali jadinya beralih ke sepeda motor atau transportasi umum,” ujarnya.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.