Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penembak Petasan Maut di Stadion Patriot Candrabhaga Hanya Bisa Minta Maaf

"Saat ditangkap, ARP masih menyimpan satu hand flare yang belum digunakan dan mengaku membelinya secara online,"

Editor: Adi Suhendi
zoom-in Penembak Petasan Maut di Stadion Patriot Candrabhaga Hanya Bisa Minta Maaf
(KOMPAS.COM/Anggita Muslimah)
Polisi menangkap pelaku pelempar petasan yang menewaskan korban di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Pelaku saat ini ditahan di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (4/9/2017).(KOMPAS.COM/Anggita Muslimah) 

Baca: Sikap PNS Cantik Diduga Jadi Pemicu Sang Suami Tega Menghabisinya

"Kalau hand flare, api yang ditimbulkan tidak lari ke mana-mana. Setelah padam, yang kedua kali tersangka menghidupkan lagi rocket flare dan ternyata melesat," kata dia.

Kini, ARP hanya bisa meminta maaf kepada keluarga korban dan seluruh suporter.

"Saya minta maaf kepada keluarga korban dan seluruh suporter Timnas Indonesia," ujar ARP.

Polisi pun mengakui lalai dengan kejadian tersebut.

Hero mengatakan, ketika kejadian, ARP membawa petasan di dalam tasnya, namun tidak terdeteksi oleh polisi saat melakukan pemeriksaan.

Hal tersebut diakui Hero merupakan kelalaian dari anggotanya yang seharusnya petasan di antaranya hand flare dan rocket flare tidak dapat dipergunakan di dalam stadion.

Berita Rekomendasi

Baca: Pencuri Santroni Rumah Pensiunan PNS, Perhiasan Hingga Uang Puluhan Juta Raib

"Saya akui ada kelengahan dari aparat kami dalam melakukan penjagaan kemarin. Pemeriksaan mungkin kurang detail. Penonton berdatangan hingga tidak melakukan check dan re-check lagi," kata Hero.

Kesalahan dalam mengelola keamanan yang dilakukan polisi ini akan diusut oleh Hero dan memberikan saksi secara internal.

Dia mengatakan akan mencari siapa saja anggota yang menjaga di pintu tempat ARP masuk ke stadion.

Keamanan stadion

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta keamanan Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi ditingkatkan usai kejadian pelemparan petasan yang menyebabkan korban tewas.

"Saya prihatin, ini menjadi catatan. Stadion itu dibangun untuk kepentingan masyarakat, di saat terjadi sesuatu dalam proses pertandingan itu, bukan stadionnya yang salah, tetapi pelaksanaannya, yaitu panitia dan keamanannya. Makanya besok harus selektif," kata Rahmat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas