Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jeritan Hati Chairul Nisa Saksikan 'Mama' Tewas Tersetrum saat Mengantarnya ke Sekolah

Gadis berperawakan mungil itu lalu menceritakan detik-detik peristiwa nahas tersebut terjadi, tangis pun tak terbendung.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Jeritan Hati Chairul Nisa Saksikan 'Mama' Tewas Tersetrum saat Mengantarnya ke Sekolah
Kompas.com/Sherly Puspita
Chairul Nisa, putri Suriyah yang menjadi korban setrum hingga tewas di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabub(27/9/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chairul Nisa, siswa kelas 3 di Sekolah Dasar 07 Pagi, Johar Baru, Jakarta Pusat tampak tegar menerima kenyataan ibunya, Suriyah tewas tersetrum, Rabu (27/9/2017).

Meski matanya yang berkaca-kaca tak dapat disembunyikan, senyum manis masih menyapa Kompas.com ketika menyambangi rumahnya yang terletak di Jalan Percertakan Negara II Gang Pelita 5 RT 6 RW 6, Johar Baru, Jakarta Pusat.

"Tadi mama kesetrum waktu nganter saya ke sekolah, tadi hujan gerimis, terus airnya banyak di jalan," ucap Nisa dengan tegarnya.

Gadis berperawakan mungil itu lalu menceritakan detik-detik peristiwa nahas tersebut terjadi.

"Tiba-tiba mama jatuh terus teriak. Saya takut, saya engga berani nolong. Terus orang-orang pada dateng nolong," ceritanya.

Baca: Sentuh Tiang Listrik, Suriyah Langsung Terpental dan Tewas di Lokasi

Saat itu, Nisa mengaku tak berani memandang ibundanya yang berteriak kesakitan.

Berita Rekomendasi

Suriyah tersetrum setelah menyentuh tiang listrik di pinggir jalan.

Saat itu, sedang turun hujan dan jalanan tergenang air.

"Saya takut lihat mama kesetrum, semoga mama masuk surga," ucap Nisa yang masih mengenakan seragam sekolahnya.

Tak lama setelah Nisa bercerita, bunyi sirine ambulan memecah keheningan di rumah duka.

Baca: Ultah Google Bertepatan dengan Hari Kelahiran Jakob Oetama


Jenazah Suriyah (49) terbungkus di kafan putih tergeletak kaku di atas tandu.

Tangis keluarga mengiringi kedatangan jenazah ibu dua anak tersebut.

Seketika tangis Nisa pun pecah.

Gadis manis yang tegar ini akhirnya tak kuat menahan air matanya.

Nisa membenamkan wajahnya dalam pelukan Kompas.com sambil berbisik, "Saya takut kak," tuturnya.

Tubuh berasap

Rusyati, pemilik warung yang terletak tepat di depan tempat kejadian tersetrumnya Suriyah (49), di Jalan Percetakan Negara, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, mengatakan bahwa Suriyah tersetrum sekitar 30 menit.

Saat tersetrum, kata Rusyati, Suriyah sempat berteriak minta tolong hingga lemas dan meninggal dunia.

Menurut Rusyati, Suriyah tersetrum sekitar pukul 08.00, dan petugas penyelamatan dari Dinas Pemadam Kebakaran tiba di lokasi sekitar pukul 09.00. Saat itu di lokasi sedang gerimis.

"Tiba-tiba korban teriak minta tolong," ujar Rusyati, saat ditemui Kompas.com di dekat lokasi tersetrumnya Suriyah, Rabu (27/9/2017).

Baca: Merasa Serba Salah Mau Pakai Baju Apa Saat Badan Lagi Gendut? Trik Wulan Guritno Ini Bisa Dicontoh

Rusyati menjelaskan, warga di sekitar lokasi kejadian sempat mencoba menolong ibu dua anak tersebut.

Beberapa warga yang sedang minum kopi di warung Rusyati juga ikut berusaha menolong Suriyah.

Lokasi tersetrumnya Suriyah (49) di Jalan Percetakan Negara II, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017).
Lokasi tersetrumnya Suriyah (49) di Jalan Percetakan Negara II, Jakarta Pusat, Rabu (27/9/2017). (Kompas.com/Sherly Puspita)

Ketika dilihat lebih dekat, kata Rusyati, Suriyah sudah berada di antara dua tiang listrik dalam kondisi kaki yang menempel pada tiang.

Warga kemudian mencoba menarik Suriyah dengan kayu dan bambu.

Namun tubuh Suriyah yang menempel pada tiang listrik sulit ditarik hingga jiwanya tidak terselamatkan.

Baca: Jokowi Tunggu Surat Resmi Khofifah Maju Pilgub Jatim

"Awalnya korban teriak minta tolong, tapi lama-lama lemas sampai enggak bersuara," ujar Rusyati.

Tubuh Suriyah, kata dia, tersetrum hingga berasap.

"Saya enggak berani lihat, cuma dari jauh itu kelihatan asap di kaki, perut, seram saya enggak berani lihat," ungkap Suriyah.

Beberapa saat kemudian petugas PLN datang ke lokasi dan mematikan aliran listrik.

"Setelah dimatikan listriknya korban baru bisa diambil dari dua tiang itu," ucap Rusyati

KOMPAS.com/Sherly Puspita

Artikel ini sudah dipublikasikan di KOMPAS.com dengan judul: "Saya Takut Lihat Mama Kesetrum, Semoga Mama Masuk Surga"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas