Difitnah Jual Bakso Celeng, Dagangan Taufik Rugi Jutaan Rupiah
Taufik Widodo (45) warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menjadi korban kejahatan pengguna media sosial.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Taufik Widodo (45) warga Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi menjadi korban kejahatan pengguna media sosial.
Warung bakso miliknya di Perumahan Graha Prima Baru Blok M, Desa Mangunjaya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi kini sepi pelanggan.
Taufik difitnah lewat media sosial Facebook dan WhatsApp karena menjajakan bakso memakai bahan daging babi hutan atau celeng.
Bahkan warga menyebut, warung miliknya telah digerebek polisi, menyusul kios baksonya tutup selama 25 hari.
“Warung saya sempat tutup selama 25 hari karena penanggung jawab kios, Gunawan (28) izin menikah di kampung,” kata Taufik pada Jumat (29/9/2017).
Tidak terima difitnah, Taufik langsung mencari tahu penyebar kabar hoax itu.
Namun penyebar kabar itu justru berdalih hanya meneruskan informasi yang dia dapatkan dari teman-temannya.
“Saya protes dan mereka menyampaikan maafnya. Tapi tidak mengembalikan kepercayaan konsumen ke kios saya,” ujarnya.
Karena merasa bersalah, penyebar kabar palsu itu memohon kepada Taufik untuk tidak melaporkannya ke polisi.
Bahkan mereka mendatangi kios bakso milik Taufik untuk menyampaikan permohonan maafnya secara langsung.
“Dia orang Jakarta dan datang ke sini untuk meminta maaf. Ada juga yang warga Tambun penyebar kabar ini. Dia memohon jangan dilaporkan ke polisi karena anak-anaknya masih kecil,” jelas Taufik.
Taufik akhirnya memaafkan mereka, dengan catatan mereka harus menulis klarifikasi postingannya di media sosial.
Mereka harus membersihkan citra kios miliknya, sehingga kepercayaan pelanggan kembali lagi.
“Ada delapan kios saya yang sepi pelanggan saat ini, bila dirupiahkan kerugian bisa puluhan juta rupiah,” jelasnya. (Fritriandi Al Fajri)