Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolsek Menyamar Jadi PSK Pakai Daster Berdandan Seksi, Demi Tangkap Mucikari

Laporan masyarakat tentang dugaan bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani AKP Rochana Sulistyaningrum (50).

zoom-in Kapolsek Menyamar Jadi PSK Pakai Daster Berdandan Seksi, Demi Tangkap Mucikari
Kapolsek Wedarijaksa, Pati, AKP Rochana Sulistiyaningrum bersama Bripda Mira Indah Cahyani berbagi kisah soal keberhasilannya membongkar praktik prostitusi, Minggu (26/9/2017). Keduanya bahkan berdandan menor, berpakaian minim dan melepas jilbab saar menyamar menjadi PSK di warung kopi di wilayahnya(KOMPAS.com/Nazar Nurdin) 

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Laporan masyarakat tentang dugaan bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani AKP Rochana Sulistyaningrum (50).

Dia berupaya terjun langsung membuktikan kebenarannya.

Kapolsek Wedarijaksa di Pati, Jawa Tengah, ini bahkan mengatur strategi sendiri.

Dia nekat tak menginformasikan kepada anggotanya perihal rencana penyamaran melamar pekerjaan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di warung kopi Kuro-Kuro di Dukuh Rames, Desa Sukoharjo, Kecamatan Wedarijaksa.

"Geram rasanya mendengar laporan masyarakat jika ada maksiat. Terutama yang melibatkan anak-anak. Apalagi saya punya anak dua," tutur Rochana di ruang kerjanya, Jumat (6/10/2017).

Sepekan sebelum penggerebekan polisi di warung kopi Kuro-Kuro, Rochana bergerak sendiri menelusuri bisnis esek-esek terselubung itu.

Mengendarai sepeda motor, Rochana yang berpakaian preman mulai bertanya-tanya kepada warga sekitar.

Berita Rekomendasi

"Izinnya sih warung kopi, bagian depan bangunan digunakan untuk jualan kopi dan makanan. Warga pahamnya itu warung kopi. Pemiliknya cukup rapi mengelabui karena hanya orang tertentu yang bisa menikmati bisnis esek-eseknya itu," kata Rochana yang empat kali mengantongi penghargaan sebagai kapolsek terbaik di Pati.

Baca: Panglima yang Pimpin Perang dalam Kondisi Sakit, dan Tak Pernah Absen Shalat

Sehari sebelum penyergapan, wanita berhijab itu memutuskan menyaru supaya bisa bercengkerama dengan orang yang ada di dalam warung kopi Kuro-Kuro.

Untuk memuluskan penyamaran itu, dia lantas mempercantik diri dan mengajak seorang anggotanya, Bripda Mira Indah Cahyani (21).

"Mira, kamu jangan pulang dulu, nanti malam ada kegiatan. Tolong kamu jangan bilang anggota lain. Sore ini saya mandi di kantor dan selanjutnya antar saya ke salon," ujar Rochana menirukan instruksinya saat itu.

Rochana kemudian menyampaikan perihal rencana penyamaran itu kepada Mira.

Dengan membonceng Mira mengendarai motor matik, mereka selanjutnya berangkat menuju ke sebuah salon.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas