Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolsek Menyamar Jadi PSK Pakai Daster Berdandan Seksi, Demi Tangkap Mucikari

Laporan masyarakat tentang dugaan bisnis prostitusi yang mempekerjakan gadis di bawah umur menggugah hati nurani AKP Rochana Sulistyaningrum (50).

zoom-in Kapolsek Menyamar Jadi PSK Pakai Daster Berdandan Seksi, Demi Tangkap Mucikari
Kapolsek Wedarijaksa, Pati, AKP Rochana Sulistiyaningrum bersama Bripda Mira Indah Cahyani berbagi kisah soal keberhasilannya membongkar praktik prostitusi, Minggu (26/9/2017). Keduanya bahkan berdandan menor, berpakaian minim dan melepas jilbab saar menyamar menjadi PSK di warung kopi di wilayahnya(KOMPAS.com/Nazar Nurdin) 

"Kami pernah saling menyapa dan bertatap muka. Saat itu saya hanya berdoa semoga penyamaran lancar. Alhamdulilah, dia tak mengenali saya," imbuh Rochana yang masuk Secaba Polwan tahun 1987 itu.

Setelah mengobrol selama beberapa jam sembari menikmati secangkir kopi, bos warung kopi Kuro-Kuro selaku mucikari akhirnya memberi kode lampu hijau.

Keduanya diterima bekerja dengan syarat harus senantiasa berpenampilan aduhai yang mengundang syahwat lelaki.

Rochana dan Mira diharuskan berangkat bekerja mulai pagi pukul 09.00 WIB.

"Besok langsung kerja. Layani tamu berkaraoke. Jika minta esek-esek layani saja. Ada satu room karaoke dan dua kamar. Oh, iya, kamu jangan pakai daster lagi. Kalau siang banyak bos-bos berkumpul di sini. Ada bos ketela, bos ikan, dan bos tepung. Kalau habis magrib sudah sepi," kata Rochana menirukan ucapan Woro saat itu.

Sekali berkencan dengan PSK di Kuro-Kuro yang sudah beroperasi 4 bulan itu, tarifnya mulai Rp 200.000 hingga Rp 400.000, menyesuaikan usia dan fisik.

"Meski sudah berumur, saya diperbolehkan bekerja dengan tarif Rp 50.000 sekali kencan. Katanya saya khusus untuk brondong karena brondong itu tak berduit. Kalau Mira tarifnya Rp 350.000. Dia kan muda dan bodinya bagus. Itu bosnya yang bilang," papar Rochana.

Berita Rekomendasi

Setelah sepakat, kedua polwan itu langsung pulang ke Mapolsek Wedarijaksa.

Penyamaran mereka rupanya berjalan mulus.

Petugas piket Mapolsek Wedarijaksa saat itu bahkan sempat tak mengenali Rochana.

Anggota yang berjaga malam itu sempat mengusir Rochana yang hendak masuk ke kantor lantaran dikira orang gila yang berkeliaran.

"Hai, kamu jangan masuk! Pergi atau kusiram kamu!" kata Rochana menirukan hardikan anak buahnya.

"Enak saja mau nyiram, saya ini kapolsek kamu," imbuh Rochana menirukan ekspresi terkejutnya ia saat itu.

"Saat itu juga anggota saya kaget tak percaya dan mereka tertawa sendiri. Begitu pula saya," kata Rochana yang aktif ikut kegiatan pengajian itu.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas