Spa Tempat Prostitusi Kaum Gay di Harmoni Raih Untung Rp 20 Juta Per Hari
Pihak pengelola menarik minat promo aturan ganjil genap menggunakan STNK kendaraan seperti peraturan lalu lintas di jalan raya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain memberikan potongan harga atau diskon kepada pengunjung yang berumur di bawah 30 tahun beserta pria bertato, T1 Sauna juga memberikan diskon pada pengunjung berplat kendaraan ganjil genap.
Pihak pengelola menarik minat promo aturan ganjil genap menggunakan STNK kendaraan seperti peraturan lalu lintas di jalan raya.
Pihak pengelola mendiskon pengunjung sebesar Rp 30.000 untuk STNK ganjil di tanggal kedatangan ganjil.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Suyudi Ario Seto membenarkan hal tersebut.
"Iya betul, seperti itu promo mereka," kata Suyudi saat dikonfirmasi, Jumat (13/10/2017).
Baca: Polisi Upayakan Tutup Akses Website Sarana Informasi Kaum Gay
Sedangkan Kanit Resmob Polres Metro Jakarta Pusat, AKP Bayu mengatakan promo ganjil genap itu diterapkan agar banyak pengunjung yang datang. Bayu juga mengungkap omset bisnis tersebut mencapai puluhan juta di setiap harinya.
"Mereka buat promo ganjil genap, STNK yang ujungnya ganjil atau genap sesuai tanggal hari saat datang akan mendapat diskon. Basanya tarif sekali berkunjung senilai RP 165 ribu, dapat diskon menjadi 135 ribu," ujar Bayu.
Bayu mengatakan, pengunjung yang datang per harinya mencapai 200 orang. Bahkan, omset pengelola bisa mencapai Rp 20 juta per hari.
"Setiap hari, pengunjung yang datang ke lokasi itu paling sedikit mencapai 60 hingga 200 orang per hari. Omsetnya bisa mencapai Rp 6 juta hingga Rp 20 juta per hari. Biasanya para pengunjung lebih banyak pada hari-hari tertentu seperti hari Sabtu dan Minggu," ucap Bayu.
Bayu menyatakan, pengunjung yang datang dari berbagai kalangan. Mereka seperti mahasiswa, pengusaha, bahkan ada yang berprofesi sebagai dokter.
Bayu mengatakan, bila datang ke lokasi sendiri bisa digoda oleh pengunjung lain yang datang sendiri.
Dari penghasilan tersebut pihak pengelola menggaji karyawannya sebagai kasir sebesar Rp 12 juta.
"Tersangka GC, sekaligus yang bertanggung jawab semuanya dilokasi itu mendapat gaji Rp 12 juta per bulan. Sementara itu ownernya dua orang dapat pembagian, tersangka GG 43 persen dari untung perbulan, sisanya tersangka HI (buronan) 57 persen," katanya.
Penulis: Rangga Baskoro