Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sandiaga Uno: Tidak Ada Mobil Rombongan Pak Anies yang Ditilang di Bogor

"Pak Anies diarahkan. Tadi saya langsung klarifikasi sama Pak Anies. Diarahkan menggunakan jalur alternatif. Saya sendiri terjebak macet," kata dia.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Ferdinand Waskita
zoom-in Sandiaga Uno: Tidak Ada Mobil Rombongan Pak Anies yang Ditilang di Bogor
KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Samdiaga Uno melepas ribuan anggota Korpri DKI Jakarta dalam acara tea walk di kebun teh Bogor, Sabtu (21/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rombongan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta disebut menerobos arus satu jalur (one way) Puncak, Bogor, saat menggelar Tea Walk, pada Sabtu (21/10/2017).

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menolak berkomentar mengenai itu.

Dia mengaku sudah menyerahkan semua kepada tim komunikasi untuk memberikan keterangan.

"Sudah dijelaskan," tutur Anies, Minggu (22/10/2017).

Baca: KPU Diimbau Keluarkan Dokumen Tidak Diterimanya 13 Parpol Jadi Peserta Pemilu

Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, membantah mengenai berita rombongan Anies Baswedan dan Pemprov DKI menerobos jalan satu arah (one way) kawasan Puncak.

"100 persen tidak benar. Sudah diberikan klarifikasi dan ini adalah dunia post-truth dan post-fact di mana hoax dan fake news mendominasi. Tidak ada satu mobil pun dari rombongannya Pak Anies yang ditilang," tutur Sandiaga di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.

Berita Rekomendasi

Dia mengaku sudah meminta klarifikasi dan penjelasan Anies.

Dari hasil penjelasan itu mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu hanya diarahkan ke jalur alternatif.

"Pak Anies diarahkan. Tadi saya langsung klarifikasi sama Pak Anies. Diarahkan menggunakan jalur alternatif. Saya sendiri terjebak macet," kata dia.

Dia menjelaskan, acara Tea Walk yang diadakan Pemprov DKI Jakarta merupakan acara rutin tiap tahun.

Dari laporan Sekda DKI Jakarta, Saefullah acara itu dapat menghidupkan perekonomian di kawasan Puncak, Jawa Barat.


Baca: Muzani Ungkap Alasan Gerindra Tolak Densus Tipikor

Namun, dampak dari acara itu menimbulkan kemacetan.

Untuk itu, dia akan memikirkan solusi ke depan agar acara itu tidak menimbulkan kemacetan.

"Dampaknya itu macet. Mesti dipikirkan pengaturannya ke depan mungkin harus ada shuttle bus, harus ada cara untuk memobilisasi aparat Pemprov supaya kendaraan pribadinya tidak memenuhi tempat acara, tapi justru malah memberikan berkah tanpa membuat macet," tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas