''Paginya Sempat Bikinin Kopi untuk Suami, Sebelum Suami Saya Ditusuk''
Seperti diketahui peristiwa penusukan itu terjadi di rumah Yopi di Perumahan Wisma Mas, RT 6/10, Kelurahan Cinangka, Sawangan, Depok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Hanifah, istri penjual seblak Yopi Ridwan (41), mengaku tak habis pikir atas perilaku Zukarnaen (21), karyawannya yang nekat menusuk suaminya dengan tiga tusukan di rahang dan kepala, Selasa (24/10/2017) lalu.
Seperti diketahui peristiwa penusukan itu terjadi di rumah Yopi di Perumahan Wisma Mas, RT 6/10, Kelurahan Cinangka, Sawangan, Depok.
Saat kejadian berlangsung Yopi tengah menonton televisi sambil tiduran di sofa ruang tengah rumahnya.
"Saya dan suami, nggak tahu penyebabnya apa. Apalagi malamnya dia masih ngobrol biasa saja sama suami. Bahkan paginya sempat bikinin kopi untuk suami, sebelum suami saya ditusuk," kata Hanifah, Minggu (29/10/2017).
Selama ini kata Hanifah, mereka memperlakukan Zulkarnaen dan karyawan seblak lainnya dengan sangat baik.
Bahkan Zulkarnaen yang mengalami kecelakaan tunggal saat menggunakan motor Yopi, pasangan suami isteri (pasutri) Yopi-Hanifah ini pulalah yang menanggung biaya rumah sakitnya.
"Jadi gak habis pikir juga," katanya.
Baca: Gadis Cantik Tewas Ditikam Saat Menghalangi Pencuri
Namun Hanifah mengakui bisa sedikit bernafas karena kondisi suaminya mulai membaik. Yopi yang terluka parah, sempat dirawat di RS UIN Ciputat sesaat setelah kejadian, namun pada Jumat (27/10/2017) lalu sudah diizinkan pulang oleh pihak RS UIN.
"Alhamdulilah kondisinya makin membaik. Suami sekarang dirawat di rumah," kata Hanifah.
Hanifah juga meluruskan pemberitaan yang menyebutkan bahwa suaminya meminta uang kepada pelaku untuk memperbaiki motornya yang rusak saat dipakai pelaku dan mengalami kecelakaan. Sebab disebut-sebut dari sanalah pemicu penusukan terhadap suaminya akibat kesal dan dendam.
"Suami saya tidak pernah meminta uang kepada pelaku untuk memperbaiki motor. Tapi pelaku yang berinisiatif meminta kepada keluarga pelaku untuk membantu perbaikan motor," kata Hanifah sebelumnya.
Hanifah mengaku memiliki bukti percakapan dengan orang tua pelaku, bahwa suaminya tidak pernah meminta uang ke pelaku. "Dan masih banyak lagi yang harus saya jelaskan," katanya.
Selain itu kata Hanifah, pelaku penusukan yang merupakan pegawainya itu baru bekerja bersama suaminya sekitar 2 atau 3 bulan saja dan bukan setahun.