Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Maknai Hari Sumpah Pemuda, Anies Minta Generasi Muda Berkreasi

Pada waktu itu, kata dia, dibutuhkan kreativitas untuk memastikan Negara Indonesia mempunyai fondasi yang baik.

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Maknai Hari Sumpah Pemuda, Anies Minta Generasi Muda Berkreasi
Tribunnews.com/ Rizal Bomatama
Gubernur Jakarta Anies Baswedan saat hadir dalam acara pembacaan 1 Miliar Shalawat Nariyah di Masjid KH Hasyim Asyari Jakarta Barat, Sabtu (21/10/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para generasi muda memaknai peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-89, untuk terus berkreasi.

Berkreasi tidak hanya di level lokal dan domestik, tetapi juga di tingkat global.

Pesan ini disampaikan mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu setelah menjadi inspektur upacara pada upacara memperingati Hari Sumpah Pemuda Tahun 2017 di Lapangan Eks. IRTI Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (30/10/2017).

“Sekarang, kita ingin agar persatuan dan kesatuan dijaga lewat kreativitas anak-anak muda. Menjadi bagian dari abad 21. Berperan tidak hanya di level kota, domestik, tetapi juga global,” tutur Anies, pada Senin (30/10/2017).

Menurut dia, generasi muda harus berani membuat terobosan-terobosan baru di berbagai bidang.

Baca: Anies Baswedan Ajak Warga Kampung Akuarium Berembuk

Baca: Anies Wujudkan Janjinya, Hotel Alexis Ditutup Mulai Hari Ini, Pemprov DKI Tak Perpanjang Izin Usaha

Berita Rekomendasi

Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat peluang untuk beraktivitas terbuka lebar.

Berbeda dibandingkan sewaktu Sumpah Pemuda dicetuskan pada 89 tahun silam.

Pada waktu itu, kata dia, dibutuhkan kreativitas untuk memastikan Negara Indonesia mempunyai fondasi yang baik.

Untuk bersaing dengan negara lain, maka Warga Negara Indonesia (WNI) harus menguasai bahasa.

Bahasa yang dikuasai tidak hanya bahasa Indonesia dan bahasa daerah, tetapi juga bahasa asing.

“Di masa depan saya membayangkan anak kita memiliki mudah-mudahan 3 bahasa. Satu bahasa daerah, satu bahasa Indonesia dan tiga bahasa internasional. Dengan begitu bahasa daerahnya berkembang, bahasa nasional terjaga sebagai perekat kebangsaan dan bahasa internasional agar bisa berkomunikasi dan menyampaikan gagasan di kancah global,” tambahnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas