Sukadi Benar-benar Kaya Mendadak, Muntahan Paus Penemuannya Sudah Laku Rp 3,3 Miliar
Di tengah ramainya pemberitaan tentang Sukadi, nelayan asal Bengkulu penemu muntahan paus (Ambergris) bernilai mahal, akun Facebook Yandi Febriansah,
Namun, saat benda tersebut ia kumpulkan di perahu lalu dibawa ke darat, baru diketahui jika itu adalah muntahan paus.
Sukadi juga tidak mengetahui bahwa benda tersebut bernilai mahal.
Ia tahu setelah ia mengecek di video Youtube.
"Saya baru sadar, yang saya temukan itu adalah muntahan ikan paus bernilai mahal, maka hebohlah. Kalau saya biasa saja tidak heboh, tetapi orang lain banyak yang heboh," ujarnya.
Sejauh ini benda yang diduga muntahan paus tersebut masih ia simpan di rumah dan belum ada yang terjual.
"Masih ada di rumah. Saya simpan sekitar 200 kilogram. Belum ada yang terjual, tetapi kalau ada yang berminat serius dengan harga yang cocok, maka saya jual," ucapnya.
"Sudah banyak yang menghubungi saya namun belum cocok harga. Saya ingin di atas Rp 22 juta per kilogramnya, minimal Rp 30 juta per kilo lah," ujar Sukadi, seperti dilansir dari harianrakyatbengkulu.com.
Ia menjelaskan, warna muntahan paus itu putih bercampur kekuningan.
Jika dirasa, seperti memegang lilin.
Saat dipanaskan, ia akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api.
Dalam beberapa literatur, muntahan paus berharga cukup mahal per kilogramnya, puluhan hingga ratusan juta.
Ambergris merupakan zat yang menumpuk di dalam usus paus.
Lama menumpuk dalam perut paus, zat tersebut menjadi padat seperti lilin dan berbentuk bongkahan.
Ambergris berbentuk solid seperti lilin dan mudah terbakar.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.