Sukadi Benar-benar Kaya Mendadak, Muntahan Paus Penemuannya Sudah Laku Rp 3,3 Miliar
Di tengah ramainya pemberitaan tentang Sukadi, nelayan asal Bengkulu penemu muntahan paus (Ambergris) bernilai mahal, akun Facebook Yandi Febriansah,
Konon, muntahan paus banyak dicari oleh produsen parfum ternama lantaran ambergris mampu menghasilkan wewangian yang dapat bertahan hingga sangat lama.
Untuk memastikan batu lembek dengan bau tak sedap itu adalah muntahan paus, Anda harus mengujinya apakah mudah terbakar atau tidak.
Jika mudah terbakar, kemungkinan itu adalah muntahan paus yang terdampar di pantai.
Setiap paus memiliki ambergris yang berfungsi melindunginya dari memakan-makanan yang tak semestinya dimakan.
Jadi, cobalah kenali ambergris. Karena jika beruntung menemukan muntahan paus, Anda akan menjadi miliarder dadakan.
Ada Fenomena Lain
Dosen kelautan pengasuh mata kuliah Oseanografi dan Istiologi (ilmu tentang ikan) Universitas Bengkulu, Zamdial Sj, saat dihubungi Kompas.com mengatakan tidak ada dalam kebiasaan (habit) ikan paus muntah.
Ikan paus, menurut dia, ada yang memakan ikan kecil, udang, dan plankton.
Sepanjang pemahaman yang dimilikinya, kebiasaan sehari (daily activity) paus tidak ada muntah.
Jika muntah, diperkirakan ada fenomena lain dari paus.
"Bisa jadi ia muntah karena salah makan. Misalnya termakan sampah plastik, tetapi itu jarang terjadi," katanya.
Terkait muntahan paus berharga ratusan juta, dirinya menyebutkan belum mengetahui.
"Saya tidak tahu muntahan paus itu apa dan memiliki nilai jual tinggi. Yang harus dipastikan apakah benar yang ditemukan nelayan itu muntahan paus? Mungkin itu limbah dari fenomena alam lain, dibutuhkan penelitian lebih lanjut," ujarnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.