Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lapak Miras Menjamur di Sekitar Lenggang Jakarta Kemayoran

Meski malam silih berganti, sudut ibu kota tak berhenti menghadirkan suramnya kehidupan malam.Perbatasan antara Jakarta Pusat dan Utara pun menjadi sa

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meski malam silih berganti, sudut ibu kota tak berhenti menghadirkan suramnya kehidupan malam.

Perbatasan antara Jakarta Pusat dan Utara pun menjadi saksi kelamnya aktivitas di penghujung Jalan Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Deretan lapak penjual (Minuman Keras) miras beroperasi tepat di depan kawasan Pasar Lenggang Blok B1 Kemayoran atau yang biasa dikenal dengan Lenggang Jakarta Kemayoran.

Baca: Gak Kapok,Ketahuan Curi Motor Digebuki, Pelajar Teler Ini Mencuri Motor Lagi, Digebuki Lagi

Bermodal payung, gerobak beserta kursi plastik, lapak remang-remang itu penuhi sisi kiri dan tengah ruas jalan yang mengarah ke Jalan Benyamin Suaeb.

Kupu-kupu malam duduk di pinggiran lokasi yang hanya disinari penerangan seadanya dari cahaya lampu jalan.

Agar menarik perhatian lelaki hidung belang, mereka bersolek sambil mengenakan pakaian serba minim.

Berita Rekomendasi

RM (34) seorang pedagang di kawasan Lenggang Jakarta Kemayoranmengemukakan bahwa sejumlah pedagang resah dengan keberadaan lapak remang-remang penjual miras.

Terlebih lagi jam operasional penjual miras sama seperti aktivitas pedagang di Lenggang Jakarta.

Baca: Sembunyikan Setya Novanto, Siap-siap Dijerat KPK, Ini Ancaman Hukumannya

"Ya kalau siang sih mereka (penjual miras) gak buka. Baru buka pas pukul 20.00 ke atas. Kami (pedagang Lenggang Jakarta Kemayoran) kan ramainya pas malam saja. Siang sampai sore mah sepi," ucap RM di Lenggang JakartaKemayoran, Rabu (15/11) malam kemarin.

Tak jarang pembeli miras yang sudah mabuk terpaksa mendatangi kios para pedagang apabila hujan turun di malam hari.

RM dan pedagang lainnya mengkhawatirkan keselamatan jiwa beserta barang dagangannya.

"Kalau hujan (malam hari) pada ke kios. Lapaknya gak pakai terpal, cuma naro kursi kecil sama gerobak saja. Ada yang pakai payung besar. Tapi kan tetap saja kehujanan. Lagi mabok pada ke sini, kadang-kadang masih lanjut minum miras. Coba apa kami gak ketakutan?" keluhnya.

Tak jarang RM memutuskan untuk menutup kiosnya lantaran khawatir diganggu oleh para pembeli miras ketika hujan turun.

Ia berharap agar Pemkot Jakarta Pusat turun tangan mengatasi maraknya para penjual miras yang berjualan di depan Lenggang Jakarta Kemayoran.

"Minta tolong ditertibkan. Karena kami merasa terganggu. Sejauh ini belum ada sih rusuh-rusuh. Tapi yang namanya orang mabok bisa saja nekat," ungkap RM.(*)

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas