Sandiaga Uno Tertangkap Kamera Gunakan Pelembab Bibir, Netter Penasaran dengan Mereknya
Saat itu Anies dan Sandi baru selesai menghadiri kunjungan kerja di Britama Arena Sports Mall.
Penulis: Wahid Nurdin
Kalau ada yang berbicara bahwa kalimat yang baik adalah kalimat yang singkat, padat dan jelas.
Hal itu nampaknya tidak dilakukan oleh Sandiaga Uno.
Ia malah menggunakan kalimat yang panjang.
Berikut ini ungkapnya:
"Menghadapi isu banjir khususnya di 2017 dan awal 2018.
Ini yang lagi kita siapkan, karena sifatnya masih briefing.
Terlihat banyak PR.
Jadi kami masih melihat banyak masalah yang insyaallah bisa kita petakan satu per satu .
Mungkin itu dulu yang kita sampaikan karena belum ada solusi yang pasti inovatif.
Ini semuanya masih dilaporkannya masalah,masalah, masalah dan masalah.
Jadi saya dan pak anies memberi arahan satu bulan dari sekaranf.
Dinas-dinas terkait bisa melaporkan bencana tersebut."
Padahal, inti kalimatnya hanya 1, ia belum ada solusi dan masih mencari solusinya.
3. Istilah
Istilah ini terlontar ketika Sandi diwawancarai wartawan terkait penataan Tanahabang.
Begini bunyi pernyataannya:
“Kita harus mengembalikan AKSESBELITAS
eee walaupun dalam eeee
Sebuah BALUTAN yang eee
Betul-betul Tertib
Nah ini yang lagi dikaji eee
Supaya kita tidak perlu OVER SPEKULASI
Kita tunggu designnya sekarang eee
Disinernya sekarang dan BINARTI bahwa eee Koordinasi Bina Marga lagi mencoba Menata eee mempresentasekan kepada kitabentuk desaign yang bisa ee
menghadirkan eee KEBERADILAN yang buat eee pengemudi kendaraan”
4. Konsep teduh Tanahabang
Sekarang Sandiaga Uno tengah menanggapi konsep teduh terkait penataan Tanahabang pada Minggu (9/12/2017).
Namun, saat itu Sandi tak bisa menjelaskan konsep teduh yang ingin diterapkannya.
"Pokoknya teduh, teduh itu kan enggak panas, sejuk seperti hati kita semua," ujar Sandi sambil tersenyum.
5. Konsep uang tuk kemacetan Jakarta
Konsep ini terucap oleh Sandiaga uno saat ia ditanya soal konsep untuk mengatasi kemacetan di Jakarta.
Sandi kemudian berbicara panjang lebar dan menyebut sebuah konsep.
Konsep ini pun akhirnya menjadi viral di media sosial.
Begini kalimatnya:
"Kalau yang punya uang mungkin bisa membantu untuk meringankan kemacetan di Jakarta itu dengan secara simbolis mengurangi...menambahkan kemacetan itu dengan menambah kendaraan yang ada di jalan Jakarta. Kita ke depan, masyarakat yang punya uang juga berpartisipasi, untuk mengurangi kemacetan di Jakarta. Itu gerakan menurut saya."
6. Penyebab banjir
Saat DKI Jakarta terkena banjir, Sandiaga Uno mengatakan bahwa banjir terjadi yang intinya karena anomali cuaca.
Namun, begini kalimatnya saat Sandi berbicara:
"Ini kejadian yang sangat eu... anomali cuaca ini yang saya selalu sampaikan bahwa sistem iklim cuaca ini sudah sangat dan itu saya sudah baca di bukunya 'Climate of Hope' bahwa climate change ini akan jadi sebuah fenomena yang akan mewarnai kita tahun-tahun ke depan," kata Sandi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (11/12/2017).
7. Bersiap untuk banjir
Setelah mengatakan anomali cuaca tersebut, Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa cuaca yang ekstrem akan menimbulkan pohon tumbang.
Dan ia bisa prediksi hal tersebut.
"Saya bisa prediksi karena ini sebuah siklus cuaca yang betul-betul luar biasa perubahannya. Jadi, kami ke depannya tidak boleh lagi be as usual, kami harus siapkan rencana aksi, prepare for the worst," ucap Sandi.
8. Allah lagi ngirimin hujan
Sandi juga menjelaskan, hujan yang deras tidak akan menyebabkan banjir apabila pemerintah memiliki sistem yang baik. Karena itu, dia meminta jajarannya untuk bekerja all out menindaklanjuti dan mengantisipasi terjadinya bencana alam itu.
"Instruksinya all out, segera. Kita enggak bisa melawan alam, kualat kalau ngelawan alam. Jangan bilang ini pasti surut, atau banjirnya cuma segini, enggak. Ini adalah fenomena alam. Allah lagi ngirimin hujan. Kalau kita punya sistem yang baik, hujan itu justru harus menjadi berkah bagi kita," kata Sandi.