Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Ancam Pidanakan Pemilik Perusahaan yang Paksa Karyawannya Gunakan Atribut Natal

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan memidanakan perusahaan yang memaksa karyawannya atau pekerjanya untuk memakai atribut Natal.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
zoom-in Polisi Ancam Pidanakan Pemilik Perusahaan yang Paksa Karyawannya Gunakan Atribut Natal
KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan akan memidanakan perusahaan yang memaksa karyawannya atau pekerjanya untuk memakai atribut Natal.

Tito menegaskan, pihaknya tidak akan menindak perusahaan yang karyawannya mengenakan atribut Natal dengan sukarela. Namun jika terjadi pemaksaan kepada para karyawan, dirinya tidak segan untuk menindak perusahaan tersebut.

"Kalau karyawannya secara sukarela mengenakan atribut Natal lain-lain itu tidak masalah tapi kalau mengancam, mengancam pun pidana," ujar Tito di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (21/12/2017).

Baca: Pengendara Sepeda Motor Meninggal Setelah Tabrak Truk Mogok di Pinggir Jalan

Tito meminta untuk para pengusaha atau asosiasi pengusaha mal untuk tidak melakukan pemaksaan.

"Ini tidak hanya berlaku kepada masalah keagamaan. Memaksa juga bisa pidana. Memaksa untuk dipecat ini juga bisa pidana," tambah Tito.

Namun di satu sisi, mantan Kapolda Metro Jaya ini mengungkapkan bahwa organisasi kemasyarakatan (ormas) agar tidak melakukan sweeping kepada para karyawan dan tempat perbelanjaan yang mengenakan atribut Natal.

Berita Rekomendasi

"Gak boleh main hakim sendiri. Di luar penegak hukum melakukan itu pidana juga. Langkah penegakan hukum tidak bisa dikasih ke elemen lain," tegas Tito.

Tito Karnavian mengatakan, Kepolisian tak akan menoleransi ormas yang melakukan sweeping. Apabila ditemukan adanya ormas yang sweeping, dia akan mengambil tindakan hukum.

"Tidak boleh ada sweeping, kalau ada ditindak," ucap Tito.

Namun, Tito mengaku tetap akan melibatkan masyarakat dan ormas dalam pengamanan tempat-tempat ibadah saat Natal mendatang. Tak hanya itu, Polri juga akan melibatkan unsur TNI untuk berjaga di hari raya Natal.

"Saya perintahkan Kapolda dan TNI dilibatkan bersama unsur masyarakat mengamankan gereja," ucap Kapolri Tito.

Seperti diketahui pada tahun lalu, dalam aksi yang diklaim sebagai sosialisasi fatwa MUI, massa FPI mendatangi sedikitnya tujuh pusat perbelanjaan di Surabaya.

Di depan sejumlah mal, massa menuntut agar manajemen mal tidak memaksa karyawan yang beragama Islam mengenakan atribut Natal seperti topi Santa Claus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas