Anggota TGUPP Pencegahan Korupsi Bantah Jadi Tim Sukses Anies-Sandi di Pilkada DKI
"Saya seorang independen, seorang profesional yang menerima tugas ini," tegas Nursyahbani.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hak Asasi Manusia (HAM) Nursyahbani Katjasungkana membantah bagian dari tim sukses Anies- Sandi di Pilkada DKI 2017 lalu.
Meskipun, dirinya kini tergabung dalam Komite Pencegahan Korupsi (Komite PK).
Ia mengatakan, dirinya tidak memiliki kaitan dengan tim sukses Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno saat masih bertarung dalam Pilgub DKI.
"Setahu saya, kami bukan tim sukses dari pasangan Anies-Sandi," ujar Nursyahbani, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (3/1/2018).
Baca: Warga Geger Penemuan Puluhan Telur Ular Berbisa di Bak Pasir Sekolah
Nursyahbani kemudian menyebut dirinya sebagai sosok independen.
Sehingga ia akan bekerja secara profesional dalam mengemban tugasnya pada komite PK.
"Saya seorang independen, seorang profesional yang menerima tugas ini," tegas Nursyahbani.
Komite Pencegahan Korupsi (Komite PK) diresmikan oleh Gubernur DKI Anies Baswedan pada Rabu pagi.
Baca: Pilgub Jatim, Hari Ini PAN Temui PKS dan Gerindra, Nama Yenny Wahid Dibahas
Sejumlah nama yang cukup dikenal masyarakat pun digandeng Anies untuk mengisi susunan dalam komite tersebut.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto didapuk sebagai Ketua Komite PK.
Sedangkan nama lainnya mengisi posisi sebagai anggota komite.
Mereka adalah Aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Hak Asasi Manusia (HAM) Nursyahbani Katjasungkana, mantan Wakapolri Komjen Oegroseno, mantan Ketua TGUPP pada pemerintahan sebelumnya Muhammad Yusuf, serta Peneliti Ahli Tata Pemerintahan Tatak Ujiyati.
Komite Pencegahan Korupsi (Komite PK) merupakan salah satu bidang yang berada dalam Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) era Gubernur DKI Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno.