Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hadapi Peserta Aksi 121, Satpam Kantor Facebook Indonesia Berpeci Putih

Satuan Pengamanan (Satpam) gedung Capital Place di Jalan Raya Gatot Subroto mengenakan peci putih saat menghadapi peserta aksi 121.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Hadapi Peserta Aksi 121, Satpam Kantor Facebook Indonesia Berpeci Putih
Tribunnews.com/ Seno Tri Sulistiyono
‎Satuan Pengamanan (Satpam) gedung Capital Place di Jalan Raya Gatot Subroto mengenakan peci berwarna putih, saat menghadapi peserta aksi 121. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Satuan Pengamanan (Satpam) gedung Capital Place di Jalan Raya Gatot Subroto mengenakan peci putih saat menghadapi peserta aksi 121.

Padahal‎, sekitar pukul 14.20 WIB, ratusan Satpam belum mengenakan peci putih tetapi menggunakan topi yang merupakan seragam kesatuannya.

Baca: Tidak Akan Ambil Langkah Hukum, Gerindra Sebut La Nyalla Orang Baik

Gedung Capital Place, merupakan tempat berkantor Facebook Indonesia.

Aksi 121 dilakukan karena Facebook dianggap telah berbuat zalim dan mendiskriminasi umat Islam.

Pantauan Tribun dilokasi, Jumat (12/1/2018), sekitar pukul 14.38 WIB peserta aksi 121 mulai berdatangan menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil maupun sepeda motor, ada juga yang berjalan kaki.

Berita Rekomendasi

Beberapa peserta aksi ada yang membawa spanduk yang bertuliskan Jangan Zhalimi Umat Islam.

Baca: KPU Butuh Waktu Pelajari Dampak Putusan MK

"Facebook telah memblokir akun-akun ulama yang menyebarkan Islam, tetapi akun yang menghina Islam dibiarkan," ucap orator yang berdiri di atas mobil komando dengan pengeras suara.

Dalam agenda aksi 121, peserta aksi terlebih dahulu melakukan sholat Jumat di Masjid Al-Azhar di Blok M, Jakarta Selatan.

Humas Presidium Alumni 212, Novel Chaidir Bamukmin, membandingkan dengan sejumlah akun yang mengunggah lesbian, gay, biseksual dan transgender/transeksual (LGBT), komunis, hingga penistaan agama yang dibiarkan eksis.

Baca: Wali Kota Batu Segera Jalani Sidang di Pengadilan Tipikor Surabaya

"Justru akun LGBT, komunis, zina penista agama di dukung. Sementara setiap profile (Alumni,-red) 212, FPI, MCA (Muslim Cyber Army,-red), bendera tauhid, foto Habib Rizieq, dan masih banyak langsung blokir," tutur Novel.

Padahal kata dia, akun media sosial yang diblokir itu merupakan akun dakwah dan akun bermuatan aksi kemanusiaan untuk penggalangan bantuan saat terjadi bencana alam.

Baca: La Nyalla: Saya Tidak Akan Mau Lagi di Gerindra

"Yang masyarakat perlu yang kita memang terdepan membantu masyarakat, membantu ketika ada bencana alam dan musibah," kata dia. ‎

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas