Tukang Becak di Pademangan Barat Gembira dengar Gagasan Gubernur Anies
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghidupkan kembali becak di Jakarta, mendapatkan sambutan baik dari para tukang becak.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghidupkan kembali becak di Jakarta, mendapatkan sambutan baik dari para tukang becak.
Mereka sudah tidak sabar lagi bekerja tanpa harus merasa waswas.
Sunardi (53), tukang becak, mengaku senang mendengar kabar baik tersebut.
Bahkan ia sudah tidak sabar menunggu kapan kepastian rencana itu bisa segera terlaksana.
“Senang sekali kalau gubernur ingin bebaskan becak, karena selama ini kita tertekan juga, takut diangkut Satpol PP,” ungkap pria yang sudah menjadi tukang becak sejak sebelum reformasi tersebut, Selasa (16/1/218).
Baca: Fakta-fakta Becak Dihidupkan Lagi, Anies Klaim Itu Aspirasi Emak-emak
Sunardi mengaku tidak berharap muluk-muluk becak yang dikayuhnya bisa beroperasi di jalan-jalan besar.
Ia hanya menginginkan agar bisa beroperasi di sekitar wilayahnya tinggal, yakni di Pademangan Barat.
“Penginnya sih operasi di sekitaran kampung sini, bebas seperti biasa aja,” kata pria yang mengaku biasa mendapatkan rata-rata Rp 70 ribu per hari dari becak itu.
Tukang becak lainnya, Parsudin (55), mengaku selama ini sudah sering berhadapan dengan Satpol PP.
Becak miliknya sudah sering diangkut petugas karena dianggap menyalahi aturan.
“Mereka (petugas) suka nyari-nyari sampai ke sini (permukiman warga) untuk ngangkut becak kita. Padahal ini kan perkampungan, tapi masih dicari-cari,” ucap ayah tiga anak tersebut.
Marni (42), salah satu warga, mengaku senang dengan rencana Anies tersebut.
Sebab, selama ini ia mengaku memanfaatkan becak untuk ke pasar membeli kebutuhan rumah tangga.
“Lagipula kan enggak ada salahnya juga berbagi dengan mereka. Sama-sama rakyat kecil, toh tukang becak juga enggak bikin macet jalan raya, kan mereka cuma di sini (permukiman warga) aja,” paparnya.
Penulis: Junianto Hamonangan