Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tersedak Biji Rambutan, Siswa SD Ini Tewas

Peristiwa itu terjadi di lingkungan SDN Pancoran Mas (Panmas) 1, di Jalan Kembang Lio, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (27/1/2018) pagi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Tersedak Biji Rambutan, Siswa SD Ini Tewas
/TRIBUN MEDAN/TAUFAN WIJAYA

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK -- Ajril Ayub Saputra, bocah laki-laki berusia 7 tahun, warga Kampung Lio, RT 5/13, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, meninggal dunia karena tersedak biji rambutan yang sedang dimakannya.

Peristiwa itu terjadi di lingkungan SDN Pancoran Mas (Panmas) 1, di Jalan Kembang Lio, Pancoran Mas, Kota Depok, Sabtu (27/1/2018) pagi.

Ayub, merupakan anak pasangan Umar Sutarto dan Eppi Widianingsi. Mereka tinggal di permukiman di belakang SDN Panmas 1, dimana Ayub bersekolah.

Baca: Nasib Sial Petugas Keamanan yang Jadi Saksi Penyiraman Novel Baswedan

Adie Rakasiwi, tetangga korban mengatakan dari informasi pihak sekolah dan rekan-rekan korban, dipastikan kejadian tersedaknya Ayub adalah saat proses belajar mengajar di sekolah atau di dalam kelas belum dimulai.

"Jadi jam sekolah hari sabtu, dimulai jam 09.00 pagi. Sementara kejadian Ayub tersedak dan dibawa ke rumah sakit oleh guru agamanya sekitar jam 08.00. Kejadian memang dilingkungan sekolah, tapi di luar jam belajar, atau saat proses belajar belum dimulai," kata Adie kepada Warta Kota, Senin (29/1/2018).

Bahkan kata Adie, karena kejadian atau musibah yang menimpa Ayub, kegiatan belajar mengajar di SDN Panmas 1, hari Sabtu itu diliburkan. "Sekolah berduka dan semuanya mulai dari guru dan siswa melayat ke rumah korban," kata Adie.

Berita Rekomendasi

Hal tersebut juga diungkapkan Raras, guru sekaligus wali kelas korban. Menurutnya Sabtu pagi itu jam belajar belum dimulai, namun situasi menjadi geger karena Ayub mengalami musibah tersedak biji rambutan.

Menurutnya Ayub adalah anak yang cukup pintar di sekolah dan mendapat ranking 10.

Kepala SDN Panmas 1, Marif menuturkan seluruh jajaran pihak sekolah berduka atas musibah yang dialami Ayub. "Kami merasa sangat kehilangan atas meninggalnya Ayub. Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya," kata Markf.

Ia mengatakan pihak sekolah menanggung semua pengurusan administrasi rumah sakit, pengurusan jenazah hingga ke pemakaman.

Saat tersedak dan meninggal dunia, diketahui bahwa Ayub mengenakan baju pramuka. Karenanya diduga saat itu, Ayub tengah mengikuti kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) Pramuka di sekolahnya.

Nyatanya, kejadian Ayub tersedak saat jam belajar belum dimulai.

Kepala Kwartir Cabang (Kwarcab) Pramuka Kota Depok, Nina Suzana, mengatakan bahwa memang setiap hari Sabtu setiap siswa SD mengenakan baju pramuka dan ada kegiatan ekskul Pramuka di sekolah SD, termasuk di SDN Pancoran Mas I.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas