Ingin Bertemu Jokowi, Penganiaya yang Tewaskan Ustaz di Bandung Tak Mau Dibui
Asep Maftuh alias Encas (45), pelaku pembunuhan Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ustaz HR Prawoto (40), menolak digiring k
Penulis: Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Diketahui, Komandan Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis), Ustaz HR Prawoto (40) meregang nyawa setelah dianiaya oleh Asep Maftuh, tetangganya, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 07.00 WIB.
Peristiwa tersebut terjadi di rumah korban, di Cigondewah, Blok Sawah, RT 1/3, Kelurahan Cigondewah Kidul, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung, Jawa Barat.
Kejadian bermula ketika korban menegur pelaku lantaran rumahnya terus digedor.
Emosi pelaku pun tersulut lalu mengejar korban sambil membawa potongan pipa besi.
Nahas, korban terjatuh dan seketika diserang oleh pelaku.
"Pelaku memukuli korban beberapa kali hingga korban luka patah tangan kiri dan luka terbuka di kepala. Korban langsung dibawa ke RS Santosa Kopo dan meninggal dunia," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Hendro Pandowo.
"Pelaku diduga mengalami depresi dan sementara dilakukan observasi di RS Jiwa Cisarua. Pelaku sudah ditangkap," lanjut Hendro.
Seorang tetangga, Agus Solihin (50) mengaku sempat melihat keributan sebelum korban dipukul tiga kali di bagian kepala oleh pelaku.
Sebelum korban dikejar-kejar, Agus mengaku bahwa pelaku terlihat merusak dinding rumah korban yang terbuat dari triplek menggunakan linggis.
"Saya lihat Pak Ustaz lari-lari sambil berteriak minta tolong. Ternyata di belakangnya seorang pria mengejarnya sambil membawa linggis," kata Agus.
"Saya lihat kepalanya berdarah, saya langsung menahan pelaku menggunakan tangan saya, dan pelaku tidak ada perlawanan," tambah Agus.
Menurut penuturannya, pelaku kerap berperilaku aneh sejak lima bulan terakhir.
"Encas itu pernah membakar barang-barang di dalam rumahnya dan merobohkan rumahnya sendiri. Kejadian itu dilakukannya sekira sebulan lalu," papar Agus.
Seorang tetangga yang lain, Nur Tarbiyah (32), menyebutkan pelaku merupakan pengangguran yang kerap berada di dalam rumah dan tinggal seorang diri setelah ditinggalkan dua istrinya.