Cerita Warga Bantaran Sungai Ciliwung Bersihkan Lumpur Sejak Dini Hari
Para warga baru berani membersihkan jalan ketika air sudah mulai tenang dan arus tidak terlalu deras.
Editor: Johnson Simanjuntak
![Cerita Warga Bantaran Sungai Ciliwung Bersihkan Lumpur Sejak Dini Hari](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/banjir-nih4_20180206_154212.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga kelurahan Rawajati yang bertempat tinggal di bantara sungai Ciliwung yang masih disibukkan dengan membersihkan lumpur di rumah-rumah sejak dini hari.
Warga sekitar bantaran sungai Ciliwung yang termasuk ke dalam RT01/RW03 kelurahan Rawajati. Mulai membersihkan rumah sejak air berangsur surut.
Para warga baru berani membersihkan jalan ketika air sudah mulai tenang dan arus tidak terlalu deras.
"Mulai sore, pas puncaknya itu jam 9 malam, semua langsung ngungsi di SD 07. Dari jam 9 mulai dah terus banjir sampe jam 12, masuk jam 1 air udah mulai tenang, baru jam 2an lewat, agak surut dikit-dikit," kata Mandrik salah satu warga RT01 RW03 kelurahan Rawajati, Selasa (6/2/2018).
"Kalau ngebersihin total dari jam 2 subuh lah, mulai dah tu, sampai sekarang," ujarnya.
Baca: Bisa Turunkan Citra, PNS di Sekjen DPR Ditangkap Karena Narkoba
Pemukiman yang berada di sekitar bantaran sungai Ciliwung memang yang berdampak pada pada saat terjadinya banjir.
Karna banjir tersebut merupakan kiriman dari Bogor yang mengalir melalui sunga Ciliwung.
Keitinggian air sudah melebihi orang dewasa pada saat terjadi banjir tersebut.
"Ketinggian air terakhir itu pas setengah 2, ada 2.2 meter, itu yang paling bawah, Kalau air surut itu dari jam setengah 3 subuh," ujar Mandrik.
Jarak antara sungai dan bangunan rumah pun hanya beberapa puluh meter saja.
"Jarak 20 meter lah deket banget ini," ucap Mandrik.